Ini Peran Dokter yang Diduga Culik dan Aniaya Ninoy Karundeng

Insani bukannya membantu melainkan melakukan inetrogasi kepada Ninoy.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2019, 16:24 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2019, 16:24 WIB
Borgol
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, membenarkan pihaknya telah menetapkan status tersangka kepada seorang tim medis, Insani Zulfa Hayati alias IZH, terkait kasus yang menimpa relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.

"Sebagai seorang tenaga medis dia tidak ada upaya membantu Ninoy yang sudah babak belur dianiaya banyak orang. Padahal korban dalam keadaan butuh dukungan medis," kata Suyudi saat dikonfirmasi, Kamis (17/10).

Dalam kondisi itu, kata Suyudi, Insani bukannya membantu melainkan melakukan inetrogasi kepada Ninoy.

Lebih lanjut mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini menjelaskan, kalau Insani tidak bekerja di rumah sakit melainkan hanya bekerja sebagai dokter freelance.

"Betul bahwa Insani adalah seorang Dokter, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, namun Insani hingga saat ini tidak bekerja di Rumah Sakit manapun, hanya bekerja sebagai freelance dokter di rumahnya," Suyudi memungkasi.

Menurut Suyudi, Insani tidak sendiri, dia menginterograsi Ninoy bersama suaminya yang hingga kini masih diburu polisi.

"Perannya ikut menginterogasi dengan suaminya yang sama-sama tenaga medis," katanya.

"Suaminya masih DPO. (Mereka) Membiarkan (Ninoy terluka) malah ikut-ikut mengintrogasi dengan suaminya yang sama-sama tenaga medis," kata Suyudi.

Reporter: Ronald Chaniago

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya