Hari Santri, Pemprov Jateng Resmikan Toko Santri Gayeng

Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberdayakan ekonomi pesantren (ekotren) terus digenjot.

oleh Reza pada 21 Okt 2019, 19:24 WIB
Diperbarui 21 Okt 2019, 20:16 WIB
Pemprov Jateng
Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberdayakan ekonomi pesantren (ekotren) terus digenjot.

Liputan6.com, Jakarta Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberdayakan ekonomi pesantren (ekotren) terus digenjot. Salah satunya dengan meluncurkan Toko Santri Gayeng (Tosaga) sebagai wadah bagi santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren berwirausaha.

Sebanyak 10 Tosaga diluncurkan bertepatan pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di Ponpes Al Qur'an, Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Senin (21/10/2019). Ke depan, pihaknya menargetkan program tersebut terus berkembang di seluruh pesantren yang ada di Jawa Tengah.

"Ada 10 unit Tosaga yang kami resmikan secara simbolis kali ini. 10 unit Tosaga ini tersebar di beberapa daerah seperti Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Semarang, dan Temanggung," kata dia.

Lebih lanjut Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Yasin ini menambahkan, di Jawa Tengah setidaknya ada 4.759 pesantren dengan 115 ribu lebih santri. Di antara pesantren-pesantren itu, terdapat sejumlah produk UKM yang berkualitas bagus.

"Banyak UKM yang berkembang di pondok pesantren. Jika 50 persen dari jumlah pesantren itu memiliki usaha, kreasi, dan inovasi, maka ekotren yang kita cita-citakan itu akan tumbuh pesat," terangnya.

Munculnya Tosaga ini diharapkan bisa menjadi wadah pemasaran produk-produk pesantren dan UKM sehingga ekotren terus tumbuh. Ke depan, pihaknya berharap Tosaga bisa bersaing dengan toko ritel yang ada.

"Jawa Tengah harus bisa menjadi percontohan untuk pertumbuhan ekotren itu," jelasnya.

Tosaga tersebut merupakan wujud nyata dari upaya pemerintah dalam menciptakan ekotren, yaitu ekonomi pesantren. Tak hanya menyediakan tempat jualan, nantinya Tosaga juga akan diberikan pendampingan dan pelatihan.

"Kami akan memberikan pelatihan seperti manajemen toko, mulai sistem pergudangan hingga penyajian. Juga perputaran keuangan dengan komputerisasi. Ke depan ini juga akan ditingkatkan dengan sistem online sehingga bisa terhubung dengan Tosaga lainnya," jelas Taj Yasin.

Sementara itu, Kiai Zaenul Umam Nursalim selaku Pengasuh Ponpes Al Qur'an mengatakan keberadaan Tosaga Koppontren Al Qur'an tersebut sangat memberikan manfaat bagi para santri dan masyarakat sekitar. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok, Tosaga Koppontren Al Qur'an juga menjadi agen penyalur BPNT bagi masyarakat Desa Narukan.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Dinas Koperasi, dan pihak yang telah memberikan pelatihan untuk pengembangan Koppontren Al Qur'an ini. Selama ini kami juga sudah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Rembang terkait penyaluran BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) bagi masyarakat Narukan yang menerima bantuan," ujarnya.

Selain Taj Yasin Maimoenn peresmian Tosaga Koppontren Al Qur'an di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting seperti Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati dan Kepala Biro Kesra Jawa Tengah Imam Maskur. Selain itu juga ada perwakilan dari Sampoerna Ritel Community (SRC) yang juga berperan dalam pengembangan Tosaga, terutama terkait manajemen toko.

 

(*)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya