Hanura Marah dan Kecewa Tidak Dapat Kursi Menteri Jokowi

Bahkan, Boni menyebut lantaran fokus pada pemenangan Pilpres, Hanura sampai melupakan Pileg dan akhirnya tidak mendapatkan kursi di Parlemen.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Okt 2019, 20:03 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2019, 20:03 WIB
Sambil Lesehan, Jokowi Kenalkan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin foto bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju usai memperkenalkan mereka di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Kabinet Indonesia Maju akan membantu Jokowi-Ma'ruf pada periode 2019-2024. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Bona Simajuntak mengakui ada kekecewaan bahkn sedikit kemarahan sejumlah kader dari susunan kabinet baru Presiden Joko Widodo.

Kekecewaan itu lantaran tidak ada kader Hanura mendapat kursi menteri dan wamen, sementara Gerindra yang oposisi mendapatkan jatah kursi.

"Wajar kalau beberapa kader kami cukup ada kemarahan atau kekecewaan, bahwa tidak ada semacam penilaian khusus ke Hanura," kata Bona di kawasam Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2019).

Bahkan, Boni menyebut lantaran fokus pada pemenangan Pilpres, Hanura sampai melupakan Pileg dan akhirnya tidak mendapatkan kursi di Parlemen.

"Berjalannya waktu hanya gerakan cukup masif saat Jokowi berkampanye. Dan tetapi dalam perjalanan kami memang harus berkorban sehingga tak ada lagi kursi di parlemen. Kalau ikhlas, kader Hanura belum, kami masih menunggu ke depan masih terus bergulir," jelas dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kaget Keputusan Jokowi

Sambil Lesehan, Jokowi Kenalkan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju duduk di tangga saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkenalkan para memperkenalkan mereka di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Kabinet Indonesia Maju akan membantu Jokowi-Ma'ruf pada periode 2019-2024. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Bona mengaku kaget dengan keputusan Jokowi. Ia menyebut partainya sudah berdarah-darah saat Pilpres 2019.

"Kalau istilah Pak Erick berkeringat, kami berdarah-darah, kalau ingat relawan berkeringat tapi Parpol tidak ada kursi (menteri),”ucapnya.

Meski kecewa, Bona menegaskan Hanura tidak akan menjadi oposisi. "Kalau oposisi kami tidak, kami dukung dari awal. Partai lain masuk dapat jatah menteri, benar demokrasi turun," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya