Liputan6.com, Jakarta - Aksi demo 28 Oktober di sekitar bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat berakhir damai. Jalan Medan Merdeka Barat yang sempat ditutup telah dibuka. Arus lalu lintas di jalan protokol itu pun normal kembali.
Ratusan demonstran dari berbagai elemen seperti buruh, mahasiswa, dan pelajar sepakat membubarkan diri dalam satu komando.
"Ayo kawan kawan jangan terprovokasi kawan-kawan, satu komando," kata orator di atas mobil komando, Senin (28/10/2019).
Advertisement
Pantauan di lokasi, mayoritas mahasiswa peserta demo sepakat mundur. Namun sebagian kecil massa sempat memilih bertahan dan menolak mengikuti arahan dari mobil komando.
"Kami bertahan! Kami bertahan atas teman-teman kita yang tewas," kata salah seorang dari massa yang mengenakan atribut coretan garis tiga.
Mayoritas mahasiswa mencoba mengajak mereka mundur perlahan, kendati mereka memilih untuk tak sepaham dan tetap tak bergeming.
"Hati hati, hati hati provokasi!," teriak sejumlah massa dari arah berlawanan.
Dua massa bertolak paham ini lantas memilih jalannya masing-masing. Bersama aliansi buruh, mahasiswa dan elemen lainnya pun mundur dan mengosongkan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Kemudian, tepat pukul 18.00 WIB, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengingatkan bahwa waktu unjuk rasa sudah habis. Polisi berpangkat melati tiga ini pun meminta massa yang masih bertahan segera membubarkan diri.
"Kepada semua massa aksi saya minta dengan sangat untuk segera pulang," kata Harry melalui pengeras suara.
Setelah mendengar peringatan tersebut, belasan massa aksi yang sempat bersikukuh bertahan berangsur kendur. Mereka pun satu per satu membubarkan diri.
Tepat pukul 18.15 WIB, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat steril dari massa demo. Polisi mulai menggulung barikade kawat berduri agar jalan bisa dilalui masyarakat lagi.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pelajar Bersihkan Sampah
Berbeda dengan aksi demo sebelumnya, kali ini belasan pelajar yang turut hadir dalam unjuk rasa di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat tidak berbuat rusuh. Mereka justru membersihkan sampah sisa demo.
Pantauan di lokasi, mereka dengan kantong plastik hitam besar memungut sampah yang berserakan. Kegiatan tersebut pun diapresiasi dan dibantu massa aksi lainnya.
"Kami ingin mengubah image pelajar dalam aksi massa, karena selama ini dicap sebagai perusuh anak SMA, STM, dengan ini kami harap bisa jadi lebih baik," kata Marsel, salah satu pelajar yang ikut demo.
Sayangnya, saat ditanya identitas sekolah dan domisili, dia enggan membeberkannya. Marsel menyatakan aksi ini diinisiasi secara kolektif dan tanpa paksaan. Pelajar yang ikut bersamanya juga diketahui berasal dari wilayah sekolah berbeda di Jabodetabek.
Jalan Medan Merdeka Barat Normal Kembali
Usai dibersihkan dan disterilkan dari massa aksi, polisi akhirnya membuka kembali Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat yang sempat ditutup.
Pantauan di lokasi, tepat di kedua arah jalan tersebut, baik yang mengarah ke Jalan MH Thamrin atau pun Gajah Mada sudah dapat dilalui kendaraan bermotor, termasuk bus Transjakarta.
Sebelumnya diketahui, kawasan Medan Merdeka Barat sempat ditutup sejak pagi hari. Hal ini dikarenakan adanya aksi demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB.
Advertisement