Liputan6.com, Jakarta - Iklan promo diskon menggiurkan yang mengatasnamakan Taman Safari Indonesia (TSI) beredar di media sosial dan web. Manajemen TSI Group pun menegaskan bahwa kegiatan itu termasuk penipuan.
Menurut Marketing Communication Manager Taman Safari Bogor, Abi Febrian, penipuan ini sudah memakan ratusan korban. Para korban awalnya tergiur dengan promo di media sosial. Setelah itu, mereka diarahkan ke web palsu, www.temansafari.com, dan www.tamansafari-bogor.com.
Tampilan webnya pun dibuat mirip dengan web asli Taman Safari Indonesia, yakni; www.tamansafari.com.
Advertisement
Setelah melakukan pemesanan di web tersebut, korban lalu diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang sesuai dengan pemesanan tiket. Nomor rekeningnya pun bukanlah rekening asli milik Taman Safari Bogor.
"Modus pelaku adalah dengan menawarkan e-voucher dengan promo diskon besar, jadi banyak korban yang tergiur," ujar Abi Febrian, dalam keterangannya, Kamis (7/11/2019).
Agar terhindar dari penipuan, masyarakat diminta mendapatkan informasi valid dari situs dan akun-akun media sosial resmi TSI Group.
Web resmi TSI Group adalah www.tamansafari.com. IG Taman Safari Indonesia Group @tamansafariid, Taman Safari Bogor @taman_safari, Taman Safari Prigen @tamansafariprigen. Bali Safari & Marine Park @balisafari. Batang Dolphins Center @batangdolphinscenter. Jakarta Aquarium @jakartaaquarium," ujar dia.
Selain web dan akun media sosial yang disebutkan di atas, bisa pastikan itu adalah palsu. Apalagi bila diminta untuk membayar ke rekening dengan nama pribadi.
"Karena khusus untuk booking online yang baru saja kami luncurkan, Taman Safari Bogor hanya bekerjasama dengan DOKU, dan sama sekali tidak melayani pembayaran melalui rekening pribadi atau atas nama PT Taman Safari Indonesia," tegas Abi Febrian.
Abi juga menyarankan kepada masyarakat untuk selalu mengonfirmasi dulu ke pihak Taman Safari Indonesia jika ada penawaran-penawaran yang mencurigakan. Caranya cukup mudah, bisa melalui sambungan telepon ke hotline GO SAFARI 1500-212 atau akun-akun media sosial resmi TSI Group.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banjir Pengaduan
Sementara itu menurut Head of Digital Marketing TSI Group, Daniel Thian, para penipu berkedok tiket online ini cukup lihai. Mereka mengetahu momen yang bersamaan dengan TSI yang juga mulai menjalankan program pemesanan tiket online di unit-unit TSI Group.
"Sehingga, para korban sulit membedakan mana yang resmi dan penipuan. Apa lagi, pelaku juga beriklan di media sosial dengan iming-iming diskon hingga 50 persen," ujar Daniel.
Akibatnya, Taman Safari Bogor lantas menerima banyak keluhan dan pengaduan tentang aksi penipuan ini.
"Karena itu, kami selaku manajemen TSI Group hendak mengingatkan kepada masyarakat luas bahwa segala bentuk promosi apapun yang beredar di internet atau media sosial dan bukan bersumber dari akun-akun resmi TSI Group, maka itu bisa dipastikan termasuk penipuan," ujar Daniel
Saat ini, manajemen TSI Group tengah mengupayakan solusi untuk menangkap pelaku melalui jalur hukum.
"Kami sudah melakukan pelaporan ke polisi, dan kini sedang ditangani langsung oleh kepolisian," ujar Kirana Kuswardhani, Kuasa Hukum TSI Group.
Menurut Kirana, akibat dari tindak penipuan ini, TSI merasa dirugikan karena ada banyak korban yang mengadu ke TSI. Nama baik TSI pun tercemar dengan adanya penipuan tiket online ini.
Advertisement