Liputan6.com, Jakarta -l Indonesia dan Malaysia akan menyepakati penyelesaian Outstanding Boundary Problem (OBP), khususnya batas negara di sektor timur. Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah BIG, Ade Komara Mulyana menjelaskan, terdapat sembilan titik OBP yang belum selesai dari 2.000 km.
Namun, kata Ade, dua titik di antaranya sudah disepakati sebagai batas wilayah Indonesia dan Malaysia. Yakni di Sungai Simantipal.
"Segmen Sungai Simantipal itu dikenal segmen OBP Sungai Simantipal sudah selesai akan ditandatangani besok. Wilayah yang dipersengketakan adalah 4.500 heaktare. Satu lagi selesai secara teknis adalah segmen tidak menggunakan nama fitur alam tapi menggunakan nomer pilar c500-c600 itu segmen ke dua yang juga akan ditandatangani pekan depan kurang lebih 400 heaktaran luas wilayah sengketanya," kata Ade dalam diskusi Apakabar Perbatasan Indonesia dan Malaysia di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2019).
Advertisement
Menurut dia, dengan kesepakatan tersebut, Sungai Simantipal akan masuk wilayah Indonesia. Sementara, segmen C500-600 menjadi bagian dari Malaysia. Hal tersebut mengacu pada hasil survei yang dilakukan oleh tim topografi TNI AD, BIG serta Tim dari Malaysia.
"Itu sesuai dengan hasil survei Indonesia-Malaysia yang sudah dipasang pilar pada saat itu tapi belum diakui pihak Malaysia.Nah sekarang pihak Malaysia setuju untuk menyepakati betul batasnya di sana, pilarnya seperti itu," ungkap Ade.
3 Titik Lainnya
Selain itu, terdapat tiga daerah OBP lainnya yang sudah ada titik terang. Tiga titik tersebut yaitu Pulau Sebatik dan dua titik Sungai Sinapat Sesar. Namun, beberapa titik tersebut masih perlu pengukuran titik koordinat dari Sinapat.
"Segmennya Sungai Sinapat. Nah, ini akan diselesaikan dengan cara melakukan pengukuran ulang dari darat aliran Sungai Sinapat, kemudian berdasarkan koordinat itulah disepakati koordinatnya disepakati dan ditentukan masuk Indonesia atau Malaysia. Ini akan kita lakukan tahun depan, tapi metodologi, kriteria sudah kita sepakati," ungkap Ade.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement