PPATK: Aliran Dana Teroris Sering Dimatikan, Tapi Hidup Lagi

Kepala PPATK mengatakan, tidak akan menyerah menelusuri aliran dana teroris.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Nov 2019, 19:24 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 19:24 WIB
Kepala PPATK Lakukan Pertemuan dengan Sejumlah Menteri
Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin (kanan) saat menghadiri jumpa pers usai pertemuan di Jakarta, Selasa (29/8). Pertemuan beragendakan dua hal penting diantaranya penyampaian progres report atas pelaksanaan MER. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan, pihaknya sering mematikan aliran dana teroris, khususnya dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Ya yang dimatikan kan sudah banyak," ucap Kiagus usai bertandang ke kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Meski demikian, tidak mudah untuk melacak aliran dana teroris tersebut. Bahkan, ada yang sudah dimatikan, hidup lagi.

"Kan tidak mungkin, dia mencantumkan nama JAD dengan jelas. Kadang-kadang ada yang sudah dimatikan, kemudian hidup lagi," ungkap Kiagus.

Meski demikian, dia mengatakan, tak akan menyerah menelusuri aliran dana teroris. "Kita tidak boleh kalah dengan semangat teroris itu. Ayo kita sama-sama tidak boleh para semangat," kata Kiagus.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Modus Pencucian Uang Berkembang

Aksi Serangan Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Menurut dia, modus pencucian uang sekarang ini terus berkembang. Dan pihaknya terus mempelajari dan melakukan upaya.

"Teroris itu bahkan sekarang dia juga tidak menerimanya di dalam negeri. Terima di luar negeri nanti baru dia bagikan dari sana atau dibawanya. Banyak lah teknisnya," kata Kiagus.

Mengenai apakah belakangan ini ada transaksi mencurigakan, dia menuturkan. "Tiap hari," pungkas Kiagus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya