Dinas Bina Marga DKI Jakarta: Pengamanan Proyek Revitalisasi Jalan Sesuai SOP

Hari Nugroho menyebut pengamanan proyek di DKI Jakarta sudah sesuai standar yang ada.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Nov 2019, 13:13 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2019, 13:13 WIB
Proyek Trotoar Memperparah Kemacetan di Jalan Tebet Raya
Laju kendaraan tersendat saat melintasi proyek revitalisasi trotoar di Jalan Tebet Raya, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Adanya proyek revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Tebet Raya mengakibatkan kemacetan di kawasan tersebut semakin parah, terlebih saat jam sibuk. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ombudsman DKI menemukan sejumlah proyek di DKI Jakarta memasang seng pembatas tanpa informasi proyek yang jelas. Bahkan, sampai ada peristiwa jatuhnya mobil Xenia di kawasan DI Panjaitan ke dalam lubang galian proyek PLN.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyatakan pengamanan proyek di Jakarta sudah sesuai standar yang ada.

"Semua sudah sesuai standar. Kalau ada satu dua lubang, bisa juga. Tapi tidak banyak," kata Hari pada Liputan6.com, Sabtu (30/11/2019).

Hari membantah kabar yang menyebut banyak lubang tanpa pembatas membuat banyak kendaraan terjatuh. Salah satunya kasus Xenia nyemplung.

"Namun soal Xenia nyemplung itu klarifikasi dulu, itu beda kasus. Itu sudah ada pengamanan papan tulisan, kan itu orang (pengemudi) baru bangun tidur. Ya salah pengemudi dong karena kelalaian," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta ini.

Hari menyatakan kasus Xenia nyemplung, bukanlah kesalahan kontraktor melainkan kesalahan pengemudi sendiri yang lalai dan tidak memperhatikan pembatas atau rambu jalan. Pada kasus lubang tersebut, Hari menyatakan pengamanan sudah sesuai dan diletakkan di dekat lubang.

"Kan ada surat pernyataan dari pengemudinya, karena kelalaian sendiri. Jadi kalau ada satu peristiwa klarifikasi dulu. Di sana semua SOP sudah dilakukan. Nggak benar karena lubang tidak ditutup," ujar dia.

Meski demikian, Hari mengakui ada sebagian proyek pembangunan dan pengamanan pengerjaan belum memenuhi standar. "Tidak semua pekerjaan, hanya satu-dua saja," katanya.

Hari mengatakan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah menegur beberapa kontraktor yang tidak mengikuti SOP dalam hal pengerjaan proyek."Kami sudah tegur, surati dan tindak yang tidak melakukan sesuai ketentuan," tegasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ombudsman Menilai Proyek Revitalisasi Jalan DKI Tidak Sesuai Standar

Otista Macet
Kendaraan terjebak kemaceten di sepanjang Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta, Kamis (10/9/2019). Kemacetan disebabkan karena terdapat banyak titik di ruas jalan tersebut yang sedang mengerjakan proyek pembangunan trotoar dan galian kabel. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Ombudsman DKI Jakarta menilai sejumlah proyek pembangunan yang dilakukan Pemprov DKI tidak sesuai standar pelaksanaan pengerjaan. Misalnya di wilayah Cawang, Kampung Melayu, Otista, dan Casablanca.

Kepala Perwakilan Ombudsman DKI Teguh Nugroho menyatakan sejumlah proyek memasang seng pembatas tanpa informasi proyek yang jelas.

"Hamparan material proyek berada di jalan dan trotoar hingga menutup akses pejalan kaki dan pengguna jalan raya," kata Teguh dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2019).

Teguh mengaku telah mendapatkan laporan terkait peristiwa jatuhnya mobil Xenia di Kawasan DI Panjaitan ke dalam lubang galian proyek PLN, Senin, 25 November 2019.

"Peristiwa yang baru terjadi merupakan puncak gunung es dari lemahnya koordinasi pengawasan oleh Pemprov terhadap para kontraktor pelaksana," ujar dia.

Tidak hanya itu, Teguh menyatakan pihaknya juga mendapatkan banyak laporan dari masyarakat terkait buruknya pengawasan terhadap pekerjaan para kontraktor dalam revitalisasi trotoar dan jaringan utilitas.

"Keluhan terbanyak yang disampaikan kepada kami di antaranya terkait dengan minimnya informasi para kontraktor dalam mengerjakan pekerjaannya," paparnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya