Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) menolak tawaran Presiden Joko Widodo menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Selain karena tak memenuhi syarat Wantimpres, OSO mengaku ingin fokus membangun Hanura.
"Saya nggak mau setengah-setengah, saya harus bangun partai ini dari nol, from zero to hero," ungkap OSO di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Baca Juga
Pengusaha asal Kalimantan Barat ini mengaku telah berkomitmen dengan jajaran pengurus dan kader untuk membesarkan Hanura. Karena itu, OSO tak tergiur dengan tawaran jabatan apapun, termasuk Wantimpres.
Advertisement
"Ini komitmen besarkan partai dengan segala kekurangan, risiko dan konsekuensi. Teman saya di partai berjuang susah payah terus saya tinggalkan untuk kepentingan pribadi, saya pikir ini tidak berakhlak," ujarnya.
OSO tak keberatan Hanura berada di luar struktur pemerintahan. Dia juga berjanji akan tetap mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam menjalankan roda pemerintah lima tahun ke depan.
"Di dalam maupun di luar sama saja, walau di luar kita bisa berikan kontribusi ke pemerintah," ucap dia.
Saksikan video di bawah ini:
Ditawari Jokowi
Sebelumnya, OSO mengaku mendapat tawaran dari Jokowi untuk menjabat sebagai anggota Wantimpres. Namun, OSO menolak karena alasan tak memenuhi syarat Wantimpres.
Syarat yang dimaksud adalah Wantimpres tidak boleh merangkap jabatan di partai politik.
"Pak Presiden sudah tahu sikap saya. Saya sampaikan ke Pak Pratikno, jangan dikira saya tolak tanpa alasan," kata OSO.
OSO mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah mengajak dirinya masuk ke lingkaran pemerintah. Dia merasa belum saatnya untuk duduk di kursi Wantimpres guna memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden dalam menjalankan pemerintahan.
"Saya memutuskan untuk sementara akan terus bersama teman-teman seperjuangan (di Partai Hanura)," ujarnya.
Advertisement