Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi resmi melantik sembilan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara pada Jumat 13 Desember 2019. Ada nama Wiranto dalam susunan anggota Wantimpres. Bahkan mantan Menko Polhukam itu dilantik sebagai Ketua Wantimpres.
Di lingkaran kekuasaan, nama Wiranto bukanlah orang baru. Purnawirawan ABRI itu telah malang melintang sebagai pejabat negara sejak era Presiden Soeharto hingga sekarang.
Baca Juga
Hanya di era Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY saja Wiranto absen sebagai pejabat negara.
Advertisement
Di era Soeharto dan BJ Habibie, Wiranto pernah menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VII.
Tak hanya itu, Wiranto juga rangkap jabatan sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang sekarang dikenal sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menteri Gus Dur
Di era kepemimpinan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Wiranto menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan. Ia menjabat sebagai Menko Polkam sejak 28 Oktober 1999 sampai 15 Februari 2000.
Sempat vakum di dua rezim, Wiranto kembali masuk dalam lingkaran Istana pada periode pertama Presiden Jokowi. Ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Jokowi-Jusuf Kalla pada 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober 2019.
Mantan Panglima ABRI itu menggantikan Luhut Binsar Panjaitan yang direshuffle menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman.
Â
Advertisement
Jadi Ketua Wantimpres
Wiranto tidak lagi dipilih menjadi menteri di periode kedua Presiden Jokowi. Namun pendiri Partai Hanura itu justru mendapatkan jabatan lain di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Presiden Jokowi menunjuk Wiranto sebagai Ketua Wantimpres. Dia didampingi delapan anggota lainnya yakni, Sidarto Danusubroto (politikus PDIP), Agung Laksono (politikus Partai Golkar), Dato Sri Tahir (bos Mayapada Group), Putri Kuswisnu Wardani (bos Mustika Ratu).
Kemudian, Mardiono (politikus PPP), Arifin Panigoro (bos Medco Energi), Soekarwo (mantan Gubernur Jawa Timur), dan Luthfi bin Yahya (tokoh NU).
Â
Reporter: Syifa Hanifah
Sumber: Merdeka.com