BNPB Minta Bantuan 5 Ribu TNI Bersihkan Lumpur Sisa Banjir di Jakarta

BUMN juga akan turut membantu para korban. Baik untuk pendanaan, maupun peralatan untuk membersihkan lumpur sisa banjir.

oleh Yopi Makdori diperbarui 04 Jan 2020, 15:32 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2020, 15:32 WIB
Ciliwung Meluap, Banjir Rendam Kawasan Rawajati
Warga dievakuasi menggunakan perahu karet dari salah satu gang di Kawasan Rawajati yang tergenang banjir, Jakarta, Rabu Rabu (1/1/2020). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa sore (31/12/2019) mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan meminta bantuan lima ribu Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk turut membersihkan lumpur sisa banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Kita menurunkan lima ribu lebih tentara. BUMN akan bantu juga, masing-masing wilayah kan akan dikasih empat (BUMN), Bekasi empat, Tanggerang empat, DKI juga empat," kata Humas BNPB Agus Wibowo di Gudang BNPB, Jatiasih, Bekasi, Sabtu (4/1/2020).

Menurut dia, BUMN juga akan turut membantu para korban banjir. Baik untuk pendanaan, maupun peralatan untuk membersihkan lumpur sisa banjir.

Mulai hari ini beberapa titik sudah dikerahkan tentara untuk bantu bersihkan lumpur. "Udah banyak yang turun. Kemudian ada mobil-mobil angkutan dan sebagainya untuk mengangkut sampah dan sebagiannya ya. Itu banyak sekali," jelas Agus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Butuhkan Desinfektan

Agus menyebutkan, pembersihan rumah korban banjir tersebut juga membutuhkan anti kuman atau desinfektan. Pasalnya, kata dia usai banjir kerap kali airnya membawa penyakit.

"Rumah-rumah disemprot juga seperti itu. Supaya rumah steril supaya nanti orangnya nggak sakit," tutur dia.

Di samping itu, air banjir yang bercampur sampah juga memicu tumbuhnya berbagai penyakit.

"Kemudian belum masalah kencing tikus itu kan bisa membunuh orang," terang dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya