Anies Usulkan Speaker Peringatan Banjir Rp 4 Miliar, Ini Kehebatannya

Insyaf menyebut alat DWS biasanya terpasang dengan jarak 500 meter dari sungai dan dapat menjangkau hingga jarak 300 meter. Saat ini, lanjut dia, baru sebanyak 14 wilayah yang sudah terpasang DWS.

oleh Ika Defianti diperbarui 17 Jan 2020, 16:39 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 16:39 WIB
Luapan Kali Ciliwung Masih Menggenangi Jalan Jatinegara Barat
Anak-anak bermain air saat banjir menggenangi Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Hujan yang terjadi kemarin malam membuat Kali Ciliwung meluap ke jalan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI, Muhammad Insyaf, menyatakan disaster warning system (DWS) atau alat peringatan dini bencana milik Pemprov DKI Jakarta menggunakan teknologi VHF digital radio atau frekuensi 60 MHz.

Dia menyebut proses pengoperasiannya saat sungai telah mengalami kenaikan tinggi muka air menjadi siaga tiga atau waspada.

"Maka petugas BPBD akan mengoperasikan DWS dengan menyampaikan informasi langsung dari Pusat Data dan Informasi BPBD," kata Insyaf saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (17/1/2020). 

Setelah itu, kata dia, petugas akan mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan untuk lebih waspada adanya potensi banjir. Selain imbauan, Insyaf menyebut sirine di lokasi yang terpasang DWS juga akan berbunyi. 

 

Petugas dari Pemprov DKI berada di lokasi speaker peringatan banjir di salah satu lokasi langganan banjir. (Dok BPBD DKI)
Petugas dari Pemprov DKI berada di lokasi speaker peringatan banjir di salah satu lokasi langganan banjir. (Dok BPBD DKI)

"Bentuk suara mengimbau masyarakat dan ada bunyi sirine juga," ucapnya. 

Insyaf menyebut alat DWS biasanya terpasang dengan jarak 500 meter dari sungai dan dapat menjangkau hingga jarak 300 meter. Saat ini, ucap dia, baru sebanyak 14 wilayah yang sudah terpasang DWS.

Untuk wilayah Jakarta Selatan di antaranya, yakni Kelurahan Ulujami, Petogogan, Cipulir, Pengadegan, Cilandak Timur, dan Pejaten Timur.  Sedangkan di wilayah Jakarta Barat ada Kelurahan Rawa Buaya, Kapuk dan Kembangan Utara.

"Jakarta Timur di Kampung Melayu, Bicara Cina, Cawang, Cipinang Melayu dan Kebon Pala," ujar dia. 

Sementara itu, rencananya enam DWS dipasang di enam kelurahan pada tahun 2020. Di antaranya yakni di Kelurahan Bukit Duri, Kebon Baru, Kedaung Kali Angke, Cengkareng Barat, Rawa Terate dan Marunda.

"Anggaran sesuai dengan yang ada di e-budgeting (Rp 4 milliar)," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rincian Speaker Peringatan Banjir

Ciliwung Meluap, Banjir Rendam Kawasan Rawajati
Warga dievakuasi menggunakan perahu karet dari salah satu gang di Kawasan Rawajati yang tergenang banjir, Jakarta, Rabu Rabu (1/1/2020). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa sore (31/12/2019) mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Berdasarkan apbd.jakarta.go.id, pengadaan enam DWS tersebut terdiri dari enam set stasiun ekspansi peringatan dini bencana transmisi Vhf Radio dengan anggaran Rp 3,1 miliar. Enam set pole atau menara DWS dianggarkan Rp 353 juta.

Kemudian ada enam set modifikasi software untuk telementry dan warning console, Rp 416 juta, enam set coaxial arrester, Rp 14 juta, dan enam set 30W horn speaker buatan lokal, Rp 7 juta.

Lalu ada anggaran untuk enam set storage battery 20AH, 24V, Rp 70 juta serta enam set tiga element bagi antena sebesar Rp 90,392 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya