Wali Kota Bogor Sebut Bentrok 2 Ormas di Wilayahnya Akibat Pengaruh Miras

Menurut Bima, bentrokan yang kerap terjadi di wilayah Bogor juga dilatarbelakangi masalah pendidikan dan sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2020, 08:16 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2020, 08:16 WIB
Walikota Bogor Bima Arya
Walikota Bogor Bima Arya. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto angkat bicara soal bentrok dua organisasi massa (ormas) di Jalan KH Abdullah bin Nuh, Senin 20 Januari 2020. Dia mengungkapkan, bentrokan itu merembet dari Kabupaten Bogor dan akibat pengaruh minuman keras (miras).

"Setelah koordinasi dengan kapolres, itu kejadian awalnya di kabupaten. Pelakunya juga banyak di kabupaten, cuma terbawa merembet ke kota," kata Bima.

Bima juga akan membuka komunikasi dengan ormas Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) dan Pemuda Pancasila (PP) yang terlibat bentrok di Bogor. Namun, kata dia, mediasi belum cukup untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang lagi.

"Awalnya karena pendidikan dan pekerjaan. Tapi kebanyakan berebut lahan. Saya dengar karena orang mabuk juga. Balik lagi ke pendidikan," ungkapnya.

Dia juga akan berkoordinasi dengan Bupati Bogor Ade Yasin untuk mencari akar persoalan yang memancing kedua kubu bentrok. Karena keributan di Kota Bogor seringkali dimulai dari wilayah kabupaten.

"Kalau begitu koordinasi dengan Ibu Bupati juga. Ini kan akar persoalan di lapangan ini orang mabuk. Jadi kaitannya dengan latar belakang pendidikan dan sosial," tutup Bima.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bentrok di Simpang Yasmin Bogor

20150808-bentrokan
Ilustrasi bentrokan.

Sebelumnya, dua Organisasi Kemasyarakatan (ormas) terlibat bentrokan di Simpang Yasmin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin siang (20/1/2020). Akibatnya, sejumlah kendaraan baik mobil maupun motor rusak.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser mengatakan, bentrok yang terjadi siang tadi, buntut keributan di wilayah Bojonggede, Kabupaten Bogor pada Minggu malam 19 Januari 2020.

Kemudian, bentrokan meluas hingga ke Jalan Soleh Iskandar Kota Bogor, samping apartemen Bogor Valley. Kedua ormas tersebut saling merusak posko mereka masing-masing yang jaraknya berdekatan. Sebanyak 7 unit sepeda motor dibakar.

"Karena di posko ada satu kelompok yang sedang duduk di posko, kemudian ada yang nyamperin akhirnya terjadi bentrok," kata Hendri.

Senin pagi, lanjut Hendri, masing-masing ketua ormas dipanggil untuk dimediasi di Kantor Kesbangpol Kota Bogor. Namun usai pertemuan antara kedua ormas yang bertikai, bentrokan kembali terjadi di Simpang Yasmin Jalan Abdullah bin Nuh.

"Karena isu ini sudah berkembang sampai kemana-mana ke anggota di wilayah lain, dari Tangerang, Depok, Bekasi, Ciomas berdatangan dan di satu titik mereka bertemu sehingga terjadi keributan. Para ketuanya tidak bisa mengendalikan anggotanya," terangnya.

Situasi di Simpang Yasmin sempat mencekam lantaran kedua pihak yang bertikai membawa kayu maupun benda tumpul dan besi. 

Para pengendara yang terjebak di tengah bentrokan pun sempat panik dan ketakutan terlebih ada satu unit mobil yang sedang melintas sempat dirusak massa. Kondisi ini juga sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Abdullah bin Nuh hingga Jalan Soleh Iskandar macet total.

"Sempat terjadi keributan namun bisa kita halau. Sampai sore ini situasi di lokasi kejadian sudah kondusif dan arus lalu lintas sudah kembali normal," kata dia.

 

Reporter: Rasyid Ali

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya