Ada 5 Spot di Lahan Kosong Batan Indah yang Terpapar Radioaktif

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) memastikan paparan radioaktif dari Cesium atau Cs-137 hanya terdapat di 5 spot yang berdekatan

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 15 Feb 2020, 20:53 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2020, 20:53 WIB
Tanah Lapang Terpapar Radioaktif
Tim Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana Polri mengecek titik radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020). Sebelumnya, sebuah area tanah kosong di dalam Perumahan Batan Indah, terpapar radioaktif jenis Cesium-137. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) memastikan paparan radioaktif dari Cesium atau Cs-137 hanya terdapat di 5 spot yang berdekatan, di lahan kosong di tengah Pemukiman Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan.

"Jadi dari pemetaan awal terlebih dulu, dari lokasi tanah kosong itu ada 5 spot yang paparan radiasinya paling tinggi, dan terbukti di 5 spot itu ditemukan sumber-sumber yang diduga menyebabkan paparan berlebih ini," ujar Kabag Komunikasi Publik dan Protokol BAPETEN Abdul Qohhar, Sabtu (15/2/2020).

Menurut dia, penyebutan spot tersebut adalah istilah untuk titik keberadaan tempat sumber radiasi dan kejadian di Perumahan Batan Indah adalah spot yang saling berdekatan.

BAPETEN pun memastikan bila benda yang mengandung radiasi radioaktif tersebut tidak terpencar ke daerah lain. "Hanya di tanah kosong itu saja, tidak di mana-mana lagi," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sengaja Dibuang

Tanah Lapang Terpapar Radioaktif
Tim Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana Polri seusai mengambil sampel tanah yang terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020). Sebuah area tanah kosong di Perumahan Batan Indah, terpapar radioaktif jenis Cesium-137. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Diduga, ada seseorang atau pihak yang dengan sengaja membuang zat radioaktif tersebut secara sembarangan. Padahal aturannya, hanya ke BATAN lah limbah tersebut boleh dibuang atau dikelola.

Sebelumnya, BATAN terus melakukan clean up untuk terus menurunkan kadar radiasi hingga normal kembali. Terakhir, pada dini hari, penurunan radiasi menurun lagi ke angka 98.9 miktosivet per jam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya