Top 3 News: Positif Corona, Dokter yang Periksa Bima Arya Meninggal Dunia

Top 3 news, pria yang menyandang gelar dokter gigi ini sempat memeriksa kesehatan Bima Arya di Bandara Soeta sebelum dinyatakan terpapar Corona.

oleh Maria FloraAchmad SudarnoLiputan6.com diperbarui 28 Mar 2020, 07:52 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 07:52 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya mengumumkan dirinya positif Covid-19 atau virus corona. (istimewa)
Wali Kota Bogor Bima Arya mengumumkan dirinya positif Covid-19 atau virus corona. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, dokter yang memeriksa kesehatan Wali Kota Bogor Bima Arya meninggal dunia. Dia dinyatakan positif Corona dari hasil tes swab yang dilakukan RSUD Kota Bogor. 

Sebelum dinyatakan positif terpapar Corona, pria yang menjabat kepala bidang di Dinkes Kota Bogor ini kerap mendampingi Bima Arya untuk mengecek kesehatan. 

Dia pun yang memerika kondisi Wali Kota Bogor tersebut begitu tiba di Bandara Soetta. 

Di tengah mewabahnya virus Corona di Tanah Air, tawuran pelajar kembali pecah di Palmerah, Jakarta Barat, Jumat, 27 Maret kemarin. Tepatnya di kawasan RW 01, Kota Bambu Utara. Berita ini pun banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com

Agar tawuran antarkelompok pemuda ini tak terulang lagi, polisi berencana menurunkan anggotanya di lokasi yang kerap dijadikan untuk tawuran.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta RT/RW yang ada di wilayah Ibu Kota untuk mendata warganya yang terpapar virus Corona atau Covid-19.

Dalam surat edaran tersebut, Anies menjelaskan kelompok warga mana saja yang rentan terpapar, terlebih mereka yang telah memiliki penyakit penyerta.  

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 26 Maret 2020: 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Dokter yang Periksa Kesehatan Wali Kota Bogor Bima Arya Meninggal Akibat Corona

Wali kota Bogor Bima Arya
Wali kota Bogor Bima Arya (Putu Merta/Liputan6.com)

Seorang pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, meninggal dunia saat menjalani perawatan di ruang isolasi pasien positif virus Corona atau Covid-19 di RSUD Kota Bogor.

Pria yang menjabat kepala bidang di Dinkes tersebut menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (27/3/2020), di ruang ICU RSUD Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat dikonfirmasi membenarkan informasi meninggalnya salah seorang pejabat Dinkes Kota Bogor tersebut.

"Betul meninggal. Positif (Covid-19) baru dirilis 2 hari lalu dari hasil test swab," ujar Dedie.

 

Selengkapnya...

2. Tawuran Pelajar Palmerah Pecah di Tengah Pandemi Corona Covid-19

Tawuran Warga di Awal Ramadan hingga Tutorial Hijab untuk Ngantor
(ilustrasi)

Tawuran antarpelajar di Palmerah, Jakarta Barat pecah di tengah kewaspadaan masyarakat terhadap pandemi virus corona atau Covid-19, Jumat (27/3/2020) dini hari.

Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto menyayangkan sikap para pelajar yang tak paham waspada bencana virus corona, sehingga pihaknya perlu menerjunkan banyak petugas.

Dia mengatakan, tawuran pelajar kerap terjadi di wilayah perbatasan antara Kota Bambu Utara dan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

Aksi mereka terekam video yang kemudian dibagikan akun Instagram @warung_jurnalis, dan tampak dua kelompok pemuda saling lempar batu.

 

Selengkapnya...

3. Anies Baswedan Keluarkan Surat Edaran, Minta RT/RW Data Warganya Rentan Terpapar Corona

Pemprov DKI Jakarta Segera Ambil Alih Pengelolaan Air dari Swasta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan surat edaran mengenai perlindungan dan pencegahan penularan pada masyarakat yang memiliki risiko tinggi terhadap Corona. Surat edaran ini dikeluarkan lantaran jumlah kasus positif di Jakarta cukup tinggi.

Pada surat bernomor 7 tahun 2020 itu, Anies menyerukan perangkat desa mulai tingkat lurah, RW, RT, PKK, berperan aktif mendata warganya berpotensi tinggi terpapar virus Corona.

Adapun masyarakat rentan terpapar, berdasarkan surat edaran tersebut yakni; masyarakat yang lanjut usia (diatas 60 ), penderita tekanan darah tinggi, pengidap penyakit jantung, pengidap diabetes, pengidap paru-paru, dan pengidap kanker.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya