Jangan Mudik, Seruan Lawan Corona dari Ganjar, MUI, Menag hingga Sanksi Menhan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk tidak mengganggap enteng pandemi Corona yang kini tengah melanda Indonesia.

oleh Maria Flora diperbarui 28 Mar 2020, 19:20 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 19:20 WIB
Ganjar Pranowo pamerkan APD 'baju astronot' yang diproduksi oleh RS Moewardi Solo. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemprov Jateng/Felek Wahyu)
Ganjar Pranowo pamerkan APD 'baju astronot' yang diproduksi oleh RS Moewardi Solo. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemprov Jateng/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta Larangan mudik atau pulang ke daerah asal kini gencar diserukan sederet tokoh negeri guna menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di sejumlah daerah di Tanah Air.

Diketahui DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah terpapar Corona paling banyak dibanding daerah lain. Dan jika ditotal secara keseluruhan , jumlah pasien Covid-19 karena virus Corona di Indonesia, hingga Jumat, 27 Maret 2020, jumlahnya menjadi 1.064 orang. Sedangkan yang meninggal dilaporkan sebanyak 87 orang.

"Terjadi penambahan kasus yang signifikan 153 kasus baru yang kita dapatkan," ujar Juru bicara pemerintah penanganan Corona Achmad Yurianto di Jakarta, Jumat (27/3/2020) kemarin.

Melihat hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan koordinasi dengan sejumlah pimpinan daerah untuk melarang warganya bepergian ke daerah asal atau mudik.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak mengganggap enteng epidemi Corona yang kini tengah melanda Indonesia.

"Ini masalah hidup mati. Karena itu mohon sekali lagi saya mohon jangan bersikap meremehkan, jangan semaunya sendiri. Ini masalah kita bersma yang harus kita selesaikan juga dengan kebersamaan. Anda berdiam di rumah Insyaallah kita semua selamat. Atau anda nekat kita semua terancam tidak selamat," ucap Ganjar.

Selain Ganjar, MUI dan Menteri Agama Fachrul Razi juga mengimbau agar warga di tiap-tiap daerah untuk tetap berdiam diri di rumah dan terus melakukan anjuran pemerintah terkait social distancing atau menjaga jarak satu sama lain.

Berikut sederet seruan dari Ganjar hingga MUI terkait larangan mudik guna menekan penyebaran virus Corona yang telah menjadi epidemi: 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para perantau tidak dulu pulang ke kampung halaman di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan. Termasuk juga untuk masyarakat luar daerah agar tidak mudik.

"Jika panjenengan nekat pulang, saya tegaskan sama saja anda membahayakan anak, istri, atau suami, serta mengancam seluruh hidup orang yang kami sayangi, yang kita sayangi, termasuk orang tua panjenengan yang sudah sepuh," tutur Ganjar dalam video yang diunggah di akun Instagramnya @ganjar_pranowo, Sabtu (28/3/2020).

Dia juga meminta peran serta terbaik masyarakat yang dilakukan dalam memerangi Corona Covid-19 saat ini, yakni dengan memutus peryebaran virus dari kota ke desa. Khususnya Jakarta yang telah ditetapkan sebagai zona merah.

"Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar. Mungkin saya, anda, teman, atau keluarga kita. Artinya bapak ibu mungkin saja sudah tertular, sudah positif Corona, tapi tidak mengetahuinya. Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala," jelas dia.

Ganjar pun meminta masyarakat belajar dari kasus temuan pertama Jawa Tengah di Kota Solo. Pasien positif Covid-19 itu mengikuti seminar di Bogor dan tertular virus di sana. Pada akhirnya dia tutup usia dengan meninggalkan istri dan teman-temannya yang tertular Covid-19.

Kemudian di Purbalingga, ada empat pasien positif Covid-19 dan semuanya merupakan warga yang baru pulang dari Jakarta.

MUI

Asrorun-Niam
Ulama MUI menggelar pertemuan membahas perlakuan Ahok terhadap Ma'ruf Amin.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengimbau umat muslim untuk memprioritaskan terlebih dahulu keselamatan nyawa dan masyarakat ketimbang mudik ke kampung halaman. Sebab saat ini Indonesia tengah dilanda wabah Corona atau Covid-19.

"Di sini penting bagi kita semua memiliki kesadaran kolektif untuk memrioritaskan keselamatan jiwa, baik diri kita maupun orang lain ketimbang aktivitas-aktivitas lain yang bukan prioritas. Saya kira itu kuncinya," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh kepada Antara di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020).

Dia mengatakan bahwa dalam konteks perlindungan jiwa, yang seharusnya wajib dilaksanakan saja akhirnya memperoleh dispensasi untuk dilakukan penyesuaian. Terlebih lagi untuk hal-hal yang tidak terkait dengan kebutuhan dan juga kewajiban.

"Pada prinsipnya perlindungan jiwa harus diutamakan dan juga didahulukan daripada memperoleh upaya untuk kesempurnaan ibadah," katanya usai konferensi pers. 

Menteri Agama Fachrul Razi

Menag Fachrul Razi Bahas Pembangunan SDM di Rakornas Indonesia Maju
Menteri Agama Fachrul Razi (kanan) menyampaikan pendapatnya saat diskusi panel III Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Bogor, Rabu (13/11/2019). Panel III itu membahas pembangunan sumber daya manusia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Imbaua yang sama juga datang dari Menteri Agama Fachrul Razi. Dia mengatakan, mudik sama saja dengan membawa penyakit untuk keluarga di kampung halaman.

"Kalau kita mudik ke kampung, kita sama saja dengan membawa penyakit untuk ibu bapak dan saudara-saudara kita yang ada di sana," ujar Menteri Agama dalam sebuah video, Jakarta, Sabtu, 28 Maret 2020.

Menurutnya, mudik di tengah wabah Corona justru akan memberikan mudarat. Apalagi jika orang yang mudik berasal dari daerah dengan sebaran Covid-19 yang banyak.

"Oleh karena itu, saya kembangkan sebuah tagline. Kalau sayang orangtua, sayang saudara di kampung, jangan mudik," kata Menteri Agama.

Dia mengatakan, seluruh agama bukan hanya mengajarkan iman dan takwa, tapi juga cara menggunakan akal sehat. Terutama di tengah wabah Corona.

Dalam waktu dekat, lanju Menag, pemerintah akan mengambil keputusan soal mudik. Terutama mudik Lebaran 2020.

"Saya kira dalam beberapa hari ke depan akan ada keputusan pemerintah tentang masalah mudik ini," kata Fachrul Razi. 

Prabowo Subianto

Pimpinan MPR Datangi Kediaman Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah) dan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kanan) melambaikan tangan usai pertemuan bersama pimpinan MPR di Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan berlangsung tertutup. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, mulai dari Pejabat Eselon 1 sampai dengan staf agar tak mudik Lebaran 2020 di tengah wabah Corona. Hal ini dimaksudkan guna membatasi penyebaran virus Corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Instruksi ini disampaikan Prabowo dalam surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenhan ditandatangani oleh Laksamana Madya TNI Dr Agus Setiadi, Jumat, 27 Maret 2020.

"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh pegawai Kemhan aktif melakukan pencegahan dan penanggulangan dini penyebaran virus Corona yang semakin masif saat ini," kata Jubir Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan resminya kepada awak media, di Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Prabowo juga meminta jajaran Kemenhan untuk aktif menyampaikan seruan tidak mudik kepada saudara dan tetangga terdekat di tengah wabah Corona.

"Menhan juga mengajak kepada seluruh elemen bangsa dimana pun berada untuk melakukan hal yang serupa seperti yang diinstruksikannya kepada seluruh jajaran Kemhan. Cara membela negara saat ini salah satunya adalah dengan tidak mudik dan tetap menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga dan tetangga terdekat saat ini," kata Dahnil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya