Cegah Penyebaran Corona, Menko PMK Jelaskan Tahapan Pemulangan WNI dari Luar

Menko Bidang Pendidikan, Manusia, dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan skenario pemulangan WNI dari luar negeri di tengah wabah Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2020, 13:36 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 13:36 WIB
Menko PMK Gelar Rapat Bahas Jaminan Kesehatan Nasional
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) saat memimpin rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (17/2/2020). Rapat tertutup tersebut membahas program jaminan kesehatan nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pendidikan, Manusia, dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan skenario pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri di tengah wabah Corona. Mereka akan melewati rentetan prosedur yang akan dijalani hingga sampai ke daerah masing-masing.

"Secara kronologi, rencana skenario pemulangan nanti adalah para WNI ini akan diperiksa terlebih dulu dari asalnya," ungkap Muhadjir usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui siaran telekonference, Selasa (31/3/2020).

Dia menjelaskan, terdapat 4 kategori WNI yang akan diperiksa. Yaitu WNI yang bekerja di daratan dengan segala latar belakang, terutama dari Malaysia.

Kedua, anak buah kapal (ABK) khususnya kapal pesiar. Ketiga yaitu kelompok jamaah tabligh Indonesia yang saat ini berada di India. Kempat yaitu WNI umum yang akan masuk ke Indonesia.

Kemudian, mereka akan kembali ke Indonesia dengan melalui sejumlah pemeriksaan. Mulai dari pemeriksaan identitas lengkap hingga tujuan terakhir ke Indonesia.

"Status kesehatan yang bersangkutan sebelum berangkat. Dia harus dapatkan health sertificate dari yang berwenang dari negara asal dan akan dibantu kedutaan besar di tempatnya," ungkap Muhadjir.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Serentak

Menko PMK Gelar Rapat Bahas Jaminan Kesehatan Nasional
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) saat memimpin rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (17/2/2020). Rapat tertutup tersebut membahas program jaminan kesehatan nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kepulangan mereka juga, lanjut dia, akan diatur. Sehingga tidak serentak datang ke Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar para WNI mudah dikendalikan. Setelah itu, sesampainya di Indonesia, mereka akan pulang melewati jalur bandara dan pelabuhan.

"Untuk yang pelabuhan, khususnya dari WNI dari Malaysia, nanti penanganannya di samping diserahkan ke KKP Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk kesehatannya, juga melibatkan TNI Polri," ungkap Muhadjir.

Walaupun dari tempat asal sudah melakukan pemeriksaan kesehatan, mereka kata Muhadjir akan diperiksa ulang kesehatannya. Yaitu dengan cara menunjukan indentitas tujuan mereka.

"Pertama pemilahan dari status kesehatan. Mereka akan dicek kesehatan oleh KKP oleh dokter. Akan ditetapkan 2 status, yakni status sehat alias tidak bergejala Covid-19 dan status bergejala Covid-19," lanjut Muhadjir.

 

Jika Tunjukkan Gejala

Rumah Sakit Corona Covid-19 di Pulau Galang
Pembangunan Rumah Sakit Corona Covid-19 di Pulau Galang

Setelah itu, jika ada yang bergejala, Muhadjir mengatakan akan dilakukan isolasi. Terdapat empat tempat yang akan dipusatkan. Pertama kata dia, yaitu beberapa pusat-pusat karantina yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan.

"Di Pulau Galang, ketiga di pulau Natuna, keempat di Pulau Sebaru. Ini bagi mereka yang bergejala. Sedangkan yang sehat akan dikembalikan ke daerah masing-masing," ungkap Muhadjir.

Setelah melakukan karantina, atau dinyatakan sehat, mereka akan disaring kembali untuk pemulang ke daerah asal. Para WNI akan pulang sesuai dengan daerah. Jika menggunakan jalur laut, mereka akan menggunakan KRI dan berlabuh kata Muhadjir di daerah masing-masing.

"Sesampai daerah masing-masing akan ditangani Pemda," ungkap Muhadjir.

 

Belum Selesai

Muhadjir Effendy
Usai menghadiri FGD Penanganan Bencana Banjir DKI Jakarta di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (2/3/2020), Menko PMK Muhadjir Effendy mengimbau masyarakat tidak panik menyikapi kasus positif virus corona. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Tidak hanya sampai di situ, jika mereka sudah sampai tempat tujuan, mereka menjalankan karantina di tempat selama 14 hari. Seluruh desa, kata Muhadjir sudah disiapkan karantina.

"Setiap desa, oleh Kemendes sudah disiapkan karantina kalau seandainya ada yang datang dari luar negeri ini," ungkap Muhadjir.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya