Senyum Semringah Anak-Anak Yatim dapat Santunan di Tengah Pandemi Covid-19

Bersama kaum dhuafa yang juga ikut hadir, para anak yatim dan anggota komunitas memanjatkan doa dan berzikir bersama, memohon agar pandemi Corona ini bisa segera berakhir.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 17 Mei 2020, 21:42 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2020, 21:42 WIB
Yatim
Anak-anak yatim dan kaum dhuafa bersama komunitas Nissan Levina di acara doa bersama untuk pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta - Keceriaan terpancar dari wajah anak-anak yatim di Yayasan Panti Asuhan Baitus Sama Indonesia, Kampung Serang, Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Di tengah wabah Covid-19 yang mendera perekonomian, mereka senang bisa mendapat santunan.

Rasa haru bercampur bahagia karena merasa masih ada yang memperhatikan, membuat senyum mengembang di wajah puluhan anak-anak panti tersebut. Sejenak mereka seolah lupa dengan situasi pandemi yang tengah melanda bangsa ini.

"Kita ingin agar anak-anak yatim ini bisa menikmati seperti keadaan normal. Jangan sampai mereka terlantar dan tidak terjamah (bantuan)," kata Ketua Komunitas Nissan Levina Club Indonesia, Rivky Kurniawan kepada Liputan6.com, Minggu (17/5/2020).

Bersama kaum dhuafa yang juga ikut hadir, para anak yatim dan anggota komunitas memanjatkan doa dan berzikir bersama, memohon agar pandemi Corona ini bisa segera berakhir.

Melihat kekhusyukan doa-doa yang dipanjatkan para anak yatim tersebut, jelas menekankan bahwa usia tak menjadi batasan bagi seseorang memiliki niat tulus dan bersungguh-sungguh memohon pertolongan Yang Maha Kuasa.

"Mudah-mudahan dengan adanya doa bersama ini, virus itu cepat pergi dari negara kita. Dan mudah-mudahan aktivitas warga bisa kembali pulih seperti semula," imbuh Rivky.

Pengasuh yayasan, Ustad Imadudin mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi rakyat Indonesia menghadapi wabah Covid-19 yang menjadi pandemi global.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Doa dan Zikir Jadi Senjata

Menurutnya, di samping penanggulangan yang dilakukan pemerintah, doa dan zikir juga bisa menjadi senjata yang ampuh untuk menghentikan penyebaran virus.

"Kita hanya yakin bahwa yang bisa mengangkat dan menyelesaikan wabah ini hanya Allah. Mudah-mudahan doa kita bersama, satu tujuan, satu harapan kita, agar wabah ini segera diangkat, jadi kita bisa aktivitas seperti dulu lagi," jelasnya.

Imadudin berharap Ramadan berikutnya bisa dilewati masyarakat dengan situasi yang jauh lebih baik. Ia pun mengajak masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan perbanyak ibadah, agar bisa merasakan bulan suci di tahun berikutnya.

"Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi, situasinya bisa lebih indah lagi, kita bisa lebih ramai lagi buka bersama," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya