Doni Monardo: Putus Penyebaran Corona Bisa Berbarengan dengan Kegiatan Ekonomi

Melihat permasalahan tersebut, Doni berkesimpulan, bagaimana memutus mata rantai penyebaran dan memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat dapat berjalan bersama.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Mei 2020, 11:57 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2020, 11:57 WIB
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo. (dok BNPB)
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyesalkan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah pandemi Covid-19. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, sejak pemberlakuan PSBB hingga pertengahan Mei, tercatat sudah 7 juta pekerja terkena PHK.

"Hal ini tentunya menjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Pandemi Covid-19 sudah menjadi persoalan multidimensi yang dihadapi dunia termasuk Indonesia. Tidak hanya menyerang kesehatan, tapi juga mengancam stabilitas sosial, budaya, keamanan dan menggerogoti kondisi ekonomi bangsa," sesal dia lewat siaran pers diterima, Jumat (22/5/2020).

Karenanya, menurut Doni, Kepemimpinan yang kuat kunci keberhasilan dalam mengentaskan setiap masalah yang ditimbulkan oleh Covid-19. Caranya, sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus corona ini.

"Lewat PSBB banyak kepala daerah yang melaporkan penurunan angka kasus Covid-19, akan tetapi hal itu juga diimbangi dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang terdampak dalam pemenuhan ekonomi," tutur Doni.

Melihat permasalahan tersebut, Doni berkesimpulan, bagaimana memutus mata rantai penyebaran dan memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat dapat berjalan bersama.

"Jadi Kami berharap agar dalam penanggulangan bencana sebisa mungkin tidak menimbulkan masalah baru dengan tetap mempertahankan kepemimpinan yang baik agar masyarakat tidak terpapar Covid-19 dan tidak terkapar karena PHK," Doni menandasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya