Menko Polhukam: New Normal Masih Wacana, Belum Keputusan

Mahfud Md menegaskan, memang ada setuju dan tidak dengan new normal ini.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Mei 2020, 03:15 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 03:15 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md
Menko Polhukam Mahfud Md (Foto:Liputan6/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfudz Md mengatakan, konsep new normal baru sebatas wacana dan belum ada keputusannya. Hal ini disampaikan saat menjadi pembicara secara daring untuk acara halalbihalal Idul Fitri Keluarga Besar Universitas Sebelas Maret.

"Ada wacana, belum keputusan. Wacana bagaimana new normal itu," kata Mahfud, Selasa (26/5/2020).

Menurut dia, ada beberapa model perhitungan matematis yang disampaikan oleh para menteri di sidang paripurna kabinet. Mahfud pun melihat dari pemodelan tersebut, ada metode yang menjadi kajian.

Dia mencontohkan, metode itu sudah ada hitungannya. Dia pun mengambil beberapa di Indonesia untuk memperlihatkan perbedaan hitungan.

"Jakarta sekarang sudah 0,9 (Reproduction Number/R0). Ada 9 Provinsi di bawah 1, ini lumayan bagus. Tapi ada yang tinggi sekali di Gorontalo, di Jawa Timur, macam-macam, itu ada perhitungannya. Nah di dalam keadaan itulah kita mulai berpikir, bagaimana kita hidup normal dengan fakta-fakta itu," ujar Mahfud.

Menurut dia, ada yang berpandangan, sulit berjalannya roda perekonomian."Orang mau jualan enggak bisa, mau membeli enggak bisa. Itulah wacana yang berkembang," cerita Mahfud soal wacana new normal diterapkan.

Dia menegaskan, memang ada setuju dan tidak dengan new normal ini. "Kalau soal setuju enggak setuju itu, antar dokter saja beda-beda," tutur Mahfud.

Meski demikian, dia menuturkan pasti ada keputusan nanti yang segera diambil di tengah pro-kontra tersebut.

"Dan kita harus mengambil keputusan yang terbaik. Bagaimana yang terbaik? Mari kita diskusikan. Belum ada keputusan apapun itu, semua itu dalam wacana, dan kontroversi masih ada. Tetapi, kita harus terbiasa harus menghadapi itu," pungkas Mahfud.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi: Kita Ingin Tetap Produktif Tapi Aman dari Virus Corona

PSBB di Jakarta, Sejumlah Mal Tutup Sementara
Suasana pertokoan nampak tutup di Kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/2020). Menurut Ketum Hippindo Budihardjo Iduansjah, mengatakan penurunan pengunjung mal di Jakarta bahkan mencapai 50 persen lebih. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin masyarakat terus produktif, namun tetap aman dari wabah virus corona yang menyebabkan Covid-19. Untuk itulah, Jokowi menerjunkan TNI-Polri untuk mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

"Kita ingin tetap produktif tapi aman covid. Produktif dan aman covid. Ini yang kita inginkan," ujar Jokowi usai meninjau persiapan penerapan new normal atau tatanan kehidupan baru di Summarecon Mall Bekasi, Selasa (26/5/2020).

Pendisiplinan oleh TNI-Polri untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi new normal atau tatanan kehidupan baru. Namun, untuk menuju new normal, Jokowi menyebut pemerintah harus melihat apakah penularan virus corona di suatu daerah sudah menurun atau belum.

"Tapi menuju tatanan baru, kita juga melihat angka-angka, fakta-fakta di lapangan. Angka-angka gimana kurva R0 (Indeks penularan Covid-19), seperti di Bekasi di bawah 1. Sudah bagus," jelasnya.

Jika R0 kurang dari satu, maka rata-rata orang yang terinfeksi akan menularkan kurang dari 1 orang. Sebaliknya, apabila R0 di atas satu, maka masih ada penyebaran virus corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya