Diplomasi Sarang Burung Walet dan Fase New Normal

Bukan sekedar hidangan, sarang burung walet menurut Doni Monardo memiliki makna empat sehat dan lima sempurna terkait kesehatan di era Covid-19 ini

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Jun 2020, 11:02 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2020, 11:02 WIB
New Normal
Letjen Doni Monardo saat menerima kunjungan empat menteri di Kantor BNPB, Jakata, Jumat (29/5/2020) terkait pembahasan fase new normal di beberapa provinsi, kabupaten-kota. (foto istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Empat Jenderal, tiga sudah purnawirawan dan satu masih aktif, serta dua orang menteri koordinator Kabinet Kerja, berkumpul di Anggota Gugus Tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Jumat 29 Mei 2020. Pertemuan saat itu membahas Percepatan Penanganan COVID-19.

Empat jenderal itu adalah, Menteri Kesehatan Letjen Purnawirawan Terawan, Menteri Agama Letjen Purnawirawan Fachrul Razi, Mendagri Jenderal Purnawirawan Tito Karnavian, dan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. Adapun dua Menko yang juga hadir dalam pertemuan itu adalah Menkopolhukam Mahfud Md dan Menk PMK Muhadjir Effedy. 

Sebelum pertemuan tertutup, para menko dan menteri singgah di ruang kerja Kepala Gugus Doni Monardo. Rupanya saat itu Doni menyendok dan menyuguhkan minuman sarang burung walet, dan membagikannya kepada Mahfud MD, Muhadjir Effendy, Terawan, Fachrul Razi, dan Tito Karnavian.

“Silakan dicicipi minuman sarang burung walet. Ini bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Doni Monardo seperti dituliskan Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah, Senin (1/6/2020).

Bukan sekedar hidangan, sarang burung walet menurut Doni Monardo memiliki makna empat sehat dan lima sempurna terkait kesehatan di era Covid-19 ini, seperti gunakan masker, jaga jarak, physical dan social distancing, sering rajin cuci tangan dengan sabun, olahraga teratur, istirahat yang cukup, serta tidak panik, terakhir makanan bernutrisi. Mengonsumsi sarang burung walet termasuk penyempurna empat sehat lima sempurna itu.

Selain juga walet dikenal dengan burung yang memiliki pola hdup bersih. ”Walet dikenal memiliki pola hidup bersih, serta senantiasa menjaga jarak dengan burung yang lain, selaras dengan semboyan empat sehat lima sempurna era Covid-19 yang digulirkan Gugus Tugas tersebut di atas,” jelasnya.

Air liur burung walet, lanjutnya, bukan seperti air liur pada umumnya. Air liur walet mengandung protein, kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium.

“Manfaat lain sarang burung walet, kaya asam amino penting, di antaranya asam aspartat dan prolin yang berguna untuk regenerasi sel. Sistein dan fenilalanin, untuk meningkatkan kerja memori, kerja impuls saraf, dan kerja penyerapan vitamin D dari sinar matahari,” terangnya.

Egy menyebut sebelum wabah Covid-19, harga per kilogram bisa mencapai Rp 13 juta. Tetapi sejak pandemi corona, harganya turun setengahnya, karena China sebagai pengimpor terbesar sarang burung walet Indonesia, menghentikan sementara impornya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Fase New Normal

Keesokan harinya, saat memberikan paparan terkait arahan Presiden Jokowi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Sabtu 30 Mei 2020,  Doni Monardo menyampaikan data kabupaten/kota yang saat ini berada di zona hijau, untuk melaksanakan kegiatan masyarakat produktif dan aman Covid-19.

“Atas arahan Bapak Presiden, pengendalian Covid-19 harus berbasis data dan fakta di lapangan. Gugus tugas dalam mengambil keputusan selalu melibatkan para pakar, para ilmuwan, dan berpedoman pada standar internasional,” ungkap Doni Monardo.

Kepada 102 wilayah yang masuk kategori zona hijau, Doni Monardo sangat mengharap agar tiap-tiap kabupaten/kota tersebut dapat tetap meneruskan anjuran pemerintah untuk selalu menegakkan protokol kesehatan secara ketat, penuh kehati-hatian dan tetap waspada terhadap ancaman COVID-19.

“Perhatikan pula ketentuan tentang testing yang masif, tracing yang agresif, isolasi yang ketat serta treatment yang dapat menyembuhkan pasien Covid-19,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Doni memberikan arahan kepada para bupati dan wali kota, selaku ketua Gugus Tugas tingkat kabupaten/kota, agar proses pengambilan keputusan harus melalui Forkompimda dan DPRD serta segenap komponen ‘pentaheliks’ yang meliputi pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media.

Dalam proses tersebut, Ketua Gugus Tugas berharap agar para bupati/walikota dapat melakukan konsultasi dan koordinasi yang ketat dengan pemerintah provinsi, khususnya kepada gubernur. Proses pengambilan keputusan tersebut juga harus melalui tahapan prakondisi, yaitu edukasi, sosialisasi, kepada masyarakat, dan juga simulasi sesuai dengan sektor atau bidang yang akan dibuka.

Adapun sektor yang dimaksud adalah seperti pembukaan rumah ibadah masjid, gereja, pura, vihara. Selain itu juga pasar atau pertokoan, transportasi umum, hotel, penginapan, dan restoran, perkantoran, dan bidang-bidang lain, yang dianggap penting, namun aman dari ancaman Covid-19. "Tahapan-tahapan sosialisasi tersebut, tentunya harus bisa dipahami, dimengerti, dan juga dipatuhi oleh masyarakat,” jelas Doni.

Lebih lanjut, Gugus Tugas Pusat meminta setiap daerah menyiapkan manajemen krisis untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Dalam hal ini, waktu (timing) dan sektor yang akan dibuka kembali, ditentukan oleh bupati dan walikota di daerah.

Apabila dalam perkembangannya, ditemukan kenaikan kasus, maka Tim Gugus Tugas tingkat kabupaten/kota bisa memutuskan untuk melakukan pengetatan atau penutupan kembali.

“Gugus Tugas Pusat bersama pemerintah provinsi, yaitu Gugus Tugas tingkat provinsi akan senantiasa memberikan informasi, pendampingan, dan evaluasi, serta arahan sesuai dengan perkembangan keadaan,” Doni memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya