Liputan6.com, Jakarta Menyambut pemilihan kepala daerah (Pilkada), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh kepala desa untuk menjaga kondusivitas. Hal ini disampaikannya dalam acara Halal Bi Halal Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (ASKAB), di kawasan wisata hutan de Djawatan, Kecamatan Cluring, Senin (22/6).
"Jika pun nantinya ada perbedaan pilihan politik pada pilkada mendatang, jangan sampai kondusivitas daerah dikorbankan. Persatuan, kekompakan dan keguyuban harus terus dipertahankan," ujar Anas.
Baca Juga
Keberhasilan Banyuwangi dalam 10 tahun terakhir, menurut Anas, tidak terlepas dari kekompakan semua lini masyarakat. Mulai dari birokrasi, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan berbagai organisasi sosial, semuanya bersinergi membangun Banyuwangi.
Advertisement
"Jika pondasi kekompakan ini terkoyak hanya karena perbedaan politik, tentu risiko yang harus dihadapi Banyuwangi tidaklah ringan. Apalagi di tengah situasi yang serba sulit dalam menghadapi Covid-19 ini," jelas Anas.
Dampak ekonomi pasca Covid-19 ini, imbuh Anas, mengutip sejumlah pakar ekonomi, tidak mungkin bisa teratasi dalam waktu singkat. Paling tidak hingga Maret, 2022.
"Bisa jadi nanti anggaran dari pusat, baik yang ke daerah maupun langsung ke desa, akan dipangkas. Jika tantangan yang berat ini, dihadapi dengan intrik dan fitnah, maka akan semakin berat," papar Anas.
Meski kondisi Covid-19 ini cukup menyulitkan secara ekonomi, namun Anas berjanji untuk tidak mengurangi Anggaran Dana Desa (ADD) secara signifikan.
"Kami bersama tim anggaran masih berupaya untuk bisa mengembalikan ADD yang sempat berkurang. Jika pun harus terpotong, tidak sampai signifikan," janji Anas disambut riuh tepuk tangan para kades.
Ketua Askab Banyuwangi Anton Sujarwo sendiri mengamini apa yang disampaikan oleh Bupati Anas. Saat ini, pihaknya terus menjaga kekompakan agar berbagai program desa dapat berjalan dengan baik.
"Kami menyadari adanya tantangan yang berat ini dalam menghadapi Covid-19 ini. Untuk itu, kami bersama segenap kepala desa di Banyuwangi, masih berkonsentrasi penuh untuk membantu masyarakat dalam mengatasi ini semua," ujar Anton.
"Kami tidak berpikir soal lain. Apalagi yang bisa menimbulkan konflik yang justru akan semakin memberatkan kerja-kerja kami di desa," imbuh Kepala Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi itu.
Acara halal bi halal tersebut, dihadiri oleh seluruh kepala desa dan Tim Penggerak PKK. Baik yang tergabung dalam Askab, maupun yang terorganisir dalam Papdesi (Persatuan Kepala Desa Seluruh Indonesia). Dalam acara tersebut, juga diberikan bantuan mobil operasional untuk menunjang kinerja Askab dari Pemkab Banyuwangi.
(*)