KSAD Perintahkan Usut Tuntas Penusukan Anggota TNI AD di Tambora

Sebelumnya, anggota TNI AD Serda Saputra meninggal dunia akibat menjadi korban penusukan oknum Marinir TNI AL.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Jun 2020, 13:13 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 13:13 WIB
Andika Perkasa
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa berjalan di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (9/10/2019). (Liputan6.com/Pool/Dispen TNI AD)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meminta pengusutan tuntas kasus penusukan anggota Babinsa Jakarta Barat, Serda Saputra. Serda Saputra meninggal dunia akibat menjadi korban penusukan oknum Marinir TNI AL.

"Dari Yogya sudah saya perintahkan lakukan investigasi menyeluruh, kejar, jangan sampai walk away gitu saja," tutur Andika di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2020).

Menurut dia, kasus tersebut masih ditangani oleh Polisi Militer (PM). Dia menyayangkan penusukan tersebut terjadi.

"Haruslah, kita harus proses hukum sampai tuntas, enggak boleh gitu-gitu. Apapun masalahnya enggak boleh main hakim sendiri," kata Andika.

Sebelumnya, POM TNI AL bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan yang menyebabkan seorang Anggota TNI AD, Serda Saputra meninggal dunia. Seorang pelaku diamankan Senin pagi.

"Betul satu orang pelaku utama telah diamankan POM AL," kata Komandan Distrik Militer atau Dandim 0503/JB, Kolonel Kav Valian Wicaksono saat dikonfirmasi, Senin (22/6/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kronologi

Valian menerangkan, aksi penganiayaan terekam kamera pengawas milik Hotel Mercure Batavia, Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat.Saat itu, Anggota TNI AD, Serda Saputra diketahui sedang bertugas mengamankan pekerja migran yang baru tiba di Indonesia. Salah pekerja migran menjalani karantina di Hotel Mercure.

Malam itu, keributan terjadi. Serda Saputra yang mencoba melerai keributan, malah ditusuk oleh pelaku menggunakan pisau.

"Tertusuk di dada sama punggung," ujar dia.

Saat ini, pelakunga sedang dalam pemeriksaan di POM TNI. "Pelaku utamanya sih satu. Nanti masih didalami oleh POM TNI," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya