15 Orang Reaktif saat Rapid Test Terkait Corona di Stasiun Bogor dan Bojong Gede

857 orang di Stasiun Bogor dan Bojong Gede yang menjalani rapid test terkait [Corona](4275745 ""). Hasilnya, 15 orang di antaranya dinyatakan reaktif.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 27 Jun 2020, 18:11 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2020, 18:11 WIB
Penumpang KRL di Stasiun Bojonggede Tes Swab Massal
Paramedis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab di Stasiun Bojonggeder, Jawa Barat, Senin (11/05/2020). Pemkab Bogor melakukan tes swab dan rapid test bagi penumpang KRL Commuter Line dilakukan secara massal. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta 857 orang di Stasiun Bogor dan Bojong Gede yang menjalani rapid test terkait Corona. Hasilnya, 15 orang di antaranya dinyatakan reaktif.

"Mereka yang reaktif langsung melaksanakan swab test. Pemeriksaan sampel ada yang dilakukan di Labkesda Jabar, ada juga yang diperiksa di mobil PCR," kata Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik Kurrohman, seperti dilansir Antara, Sabtu (27/6/2020).

Hasil tersebut diperoleh usai Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat menggelar tes masif bagi pelaku perjalanan di Stasiun Bogor dan Bojong Gede. Gugus tugas menyediakan 1.000-1.500 rapid test dan swab test.

Menurut dia, tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case) Corona.

Namun, upaya yang paling efektif adalah menumbuhkan kedisiplinan pelaku perjalanan dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Corona.

"Kedisiplinan dan kewaspadaan harus tetap kami tingkatkan. Produktivitas kami tingkatkan, tetapi tingkat kewaspadaan dan kedisiplinan perlu melalui protokol kesehatan," ujar Dedi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendeteksi Dini

Koordinator Sub Divisi Sterilisasi Fasilitas Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Hery Antasari mengatakan, tes masif dan operasi gabungan dapat memicu kedisiplinan masyarakat, seperti memeriksa kondisi sendiri dan mempersiapkan masker maupun hand sanitizer sebelum bepergian.

"Masyarakat yang akan melakukan perjalanan siap-siap dengan protokol kesehatan dan mengantisipasi agar tidak diputar balik. Mereka tidak akan nekat melakukan perjalanan dalam kondisi tidak sehat. Itu yang terpenting," kata Hery.

Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Siska Gerfianti menyatakan, tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat mobilitas warga Jabar yang keluar-masuk DKI Jakarta di kedua stasiun itu tinggi.

"Kami akan mengecek selalu pintu-pintu masuk ke Jabar. Seperti pekan lalu, kami mengadakan operasi gabungan dan tes masif di kawasan puncak," kata Siska.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya