Mentan Syahrul Yasin Limpo Pakai Kalung Eucalyptus Saat Rapat di DPR

Semua jajaran di Kementan hampir menggunakan kalung Eucalyptus tersebut. Bahkan ada yang mengkombinasikan menggunakan kalung serta masker warna hijau.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2020, 15:26 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 15:25 WIB
Kalung dari tanaman eucalyptus sebagai produk kesehatan. Kalung ini dipercaya bisa menjadi antivirus Corona. (Dok Kementan)
Kalung dari tanaman eucalyptus sebagai produk kesehatan. Kalung ini dipercaya bisa menjadi antivirus Corona. (Dok Kementan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya memakai kalung Eucalyptus saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI. Kalung bertali warna hijau itu terlihat mencolok saat rapat dengan Komisi IV DPR RI.

Syahrul yang menggunakan batik berwarna merah dan tanpa masker terlihat berbeda dalam rapat kali ini gara-gara kalung Eucalyptus yang menggantung di leher. Begitu juga dengan jajaran Kementan di samping Syahrul dan yang duduk di bagian belakang.

Semuanya hampir menggunakan kalung tersebut. Bahkan ada yang mengkombinasikan menggunakan kalung serta masker warna hijau.

Tampilan jajaran Kementan itu mendapat perhatian anggota DPR, di luar klaim Eucalyptus sebagai antivirus Corona yang tengah menjadi sorotan.

Salah satu yang merespons gaya Kementan itu adalah Mindo Sianipar dari Fraksi PDIP. Mindo meminta Menteri Syahrul tidak memamerkan kalung Eucalyptus karena ditakutkan masyarakat ikut-ikutan memakai kalung yang belum teruji khasiatnya itu.

"Jadi kalau Bapak pakai itu sekarang, itu mohon televisi jangan dishoot itu. Nanti masyarakat jadi berlomba-lomba memakai itu, karena menterinya pakai itu," ujar Mindo dalam rapat kerja di Gedung DPR, Selasa (7/7/2020).

Mindo meminta Menteri Pertanian tidak memakai kalung Eucalyptus itu di publik. Sebaiknya, kata dia, Kementan tidak perlu menyampaikan ke publik mengenai kalung aromaterapi itu.

"Padahal belum tahu kita ini, jadi jangan dulu lah yang begituan itu. Maaf nih teman-teman dari Balitbangtan harus lebih selektif lah menyampaikan itu," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Respons Mentan

Kalung dari tanaman eucalyptus sebagai produk kesehatan. Kalung ini dipercaya bisa menjadi antivirus Corona. (Dok Kementan)
Kalung dari tanaman eucalyptus sebagai produk kesehatan. Kalung ini dipercaya bisa menjadi antivirus Corona. (Dok Kementan)

Saat mendapat giliran bicara, Mentan Syahrul langsung merespons hujan kritik terhadap Eucalyptus. Dia mengatakan, jika Komisi IV DPR meminta untuk menghentikan proyek tersebut, pihaknya tidak akan melanjutkan penelitiannya.

"Saya ingin sampaikan keputusan dan petunjuk Komisi ini jadi pegangan saya, saya lanjutkan kah atau tidak saya berhentikan hasil ini atau tidak kalau bapak support, saya jalan terus," ujar Syahrul.

Merespon pernyataan itu, Ketua Komisi IV Sudin menyebut setuju tidaknya proyek tersebut dilanjutkan tergantung penggunaan anggaran. Dia meminta lebih baik dihentikan jika proyek Eucalyptus menggunakan APBN.

"Selama tidak pakai APBN yang tidak jelas, silakan. Tapi kalau pakai uang APBN tidak mau saya setuju," ujar Sudin.

"Setuju," sahut Mentan Syahrul.

"Kalau gagal yang kena siapa? bapak menteri dan saya," imbuh Sudin.

Sudin mempersilakan Kementan melanjutkan proyek Eucalyptus jika bekerjasama dengan pihak swasta. Selama dalam prosesnya juga tidak menggangu kerja Litbang Kementan. Dia mendesak Litbang Kementan fokus kepada inovasi benih dan bibit terbaik.

"Kalau mau kerja sama sama swasta silakan monggo, yang penting tidak mengganggu kinerja Litbang. Litbang itu udah harus bagaimana produksi bibit dan benih yang baik cari inovasi terbaru. Kalau Eucalyptus gak semudah itulah," ucapnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya