Pesan Filosofis Ki Hadjar Dewantara di Balik Program Guru Penggerak

Guru penggerak dituntut untuk dapat menjadi teladan, serta bisa memotivasi sehingga menguatkan kemampuan untuk memberdayakan murid.

oleh Yopi Makdori diperbarui 15 Jul 2020, 20:57 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 20:57 WIB
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru 2020 di Tengah Pandemi
Suasana saat para guru bergantian memberi sambutan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran Baru 2020/2021 secara daring atau online di SDN Pekayon Jaya 6, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Guru Penggerak pada Jumat, 3 Juli 2020.

Melalui program ini, Kemendikbud berkomitmen memajukan ekosistem pendidikan di Indonesia yang lebih baik dengan melahirkan agen-agen perubahan yang berpusat kepada murid.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengatakan program guru penggerak dituntut untuk berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik. 

"Guru penggerak ini dengan suci hati mendekati sang anak, tidak untuk meminta sesuatu hak, namun untuk berhamba pada sang anak,” demikian disampaikan Iwan melalui keterangan tulis yang diterima pada Rabu (15/7/2020).

Analogi berhamba ini, kata Iwan adalah betul-betul totalitas apa yang diberikan oleh guru sebagai pendidik dan semua penggiat yang ada dalam ekosistem pendidikan dengan fokus kepada bagaimana melayani anak.

"Inilah sebenarnya yang kita inginkan dari seluruh guru di Indonesia, seperti pesan Ki Hajar yaitu berpusat kepada murid," kata Iwan. 

Oleh karena itu, guru penggerak dituntut untuk dapat menjadi teladan, serta bisa memotivasi sehingga menguatkan kemampuan untuk memberdayakan murid.

"Ini yang kita maksud sesuai dengan yang dipesankan oleh Bapak Pendidikan kita. Tumbuh kembang secara holistik yaitu jalan secara cipta, rasa, dan karsa. Tajam pikirannya lalu kemudian halus rasanya, lalu kuat dan sehat jasmaninya,” ujar Iwan. 

Untuk itu, guru penggerak hadir sebagai agen perubahan ekosistem pendidikan. Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit pemimpin ekosistem pendidikan di masa depan. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Melihat Para Orang Tua Murid Ikuti Sosialisasi Belajar Online
Orang Tua Siswa SDN Serua 3 kelas 2 dan 3 mendengarkan pengarahan guru tentang tata cara belajar mengajar online tahun ajaran baru serta pembagian buku gratis di Bukit, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (15/7/2020). (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Iwan melanjutkan guru penggerak hadir untuk menjadi teman belajar yang penuh inspirasi dan menguatkan semangat bagi guru-guru lain. Bagaimana pun kondisi yang ada, guru penggerak tidak akan patah semangat dan tidak mudah putus asa, tetapi terus berjuang dengan sebaik mungkin.

"Ini hal yang sangat penting yang perlu kita terus komunikasikan ke semua pemangku kepentingan,” tutur Iwan.

Kata Iwan, konsep guru penggerak berpijak pada filosofi Ki Hajar Dewantara yang menghadirkan tiga kata kunci yang perlu diterapkan bagi seorang guru, yaitu teladan, motivasi, dan berdaya atau merdeka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya