Update Corona Jumat 17 Juli: 1.489 Pasien Covid-19 Sembuh, Total 41.834 Orang

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 16 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

oleh RinaldoDevira Prastiwi diperbarui 17 Jul 2020, 15:46 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 15:44 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (14/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pasien Corona Covid-19 yang berhasil sembuh dan dinyatakan negatif masih terus bertambah di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, pada hari ini, Jumat (17/7/2020), ada penambahan 1.489 orang sembuh dan negatif Corona.

"Jadi sekarang totalnya mencapai 41.834 orang," ujar Yurianto melalui jumpa pers daring di Graha BNPB Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Kemudian, penambahan angka kasus positif pada hari ini ada 1.462 orang. Sehingga, total akumulatif ada 83.130 orang di Indonesia sampai saat ini terkonfirmasi positif Corona Covid-19.

Sedangkan untuk jumlah pasien meninggal dunia bertambah 84 orang pada hari ini. Jadi, hingga saat ini, sebanyak 3.957 pasien Corona Covid-19 meninggal dunia di Indonesia.

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 16 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Apresiasi Kemnaker

Berburu Produk UMKM Unggulan di Pameran KKI 2019
Pengunjung melihat produk dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran ini menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mendorong kegiatan dan penguatan UMKM. Terlebih di masa Pandemi Covid-19, para pengusaha kecil dan menengah butuh dukungan nyata dari pemerintah, dalam hal ini melalui kementerian Ketenagakerjaan.

Hal tersebut tak lain untuk merangsang para pekerja korban PHK atau pekerja yang telah dirumahkan agar beralih ke dunia usaha.

Slamet Quail Farm, salah satu perusahaan yang berhasil dibina oleh Direktorat Bina Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan ini aktif mensosialisasikan kepada warga terkait keberhasilan produktivitasnya.

Slamet Quail Farm (SQF), merupakan usaha pembibitan dan produksi telur serta daging puyuh terbesar, termodern dan terbaik di Jawa Barat. Farm ini berlokasi di jalan Raya Pelabuhan 2 KM.19 Kampung Cilangkap, Kelurahan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.

Sebagai penggerak produktivitas di desa tersebut, kegiatan di Slamet Quail Farm (SQF) saat ini sangat spektakuler. Yaitu menyerap hasil panen dengan menciptakan nilai tambah para petani di desa.

Pimpinan (SQF), Bapak Slamet Mulyadi pun menyabet penghargaan sebagai Pemenang Penganugerahan Produktivitas Paramakarya tahun 2019.

Penganugerahan penghargaan itu digelar di Istana Wakil Presiden yang diselenggarakan Direktorat Bina Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI.

"SQF juga sebagai offtaker menampung hasil mereka sebagai jembatan memfasilitasi sayur petani kepada end user sesuai dengan tujuan peningkatan produktivitas," kata Direktur Bina Produktivitas Kementrian Ketenagakerjaan, Fahrurozi SH MH, Kamis, 16 Juli 2020.

Dia melanjutkan, di saat Jabodetabek memberlakukan PSBB, sosial distancing, dan transisi new normal, kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas desa, dengan menciptakan peluang usaha, serta nilai tambah desa.

"Para petani tidak risau lagi hasil pertaniannya didistribusikan kemana mengingat ketika masa pandemi kemarin sebagian restoran dan hotel tidak menerima hasil pertaniannya," tutur dia.

Dengan begitu, petani dan mitra binaan UMKM bisa bangkit lagi dan semakin produktif dengan kegiatan menyemai, menanam, merawat, dan memanen.

"Kami sangat mengapresiasi perusahaan yang menjadi pejuang produktif yang membuat orang-orang sekelilingnya tetap bersemangat dan ikut menjadi produktif," ujar Fahrurozi.

 

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009.

Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona.

Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres).

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya