Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap tiga pelaku penembakan misterius yang meresahkan warga di wilayah Tangerang Selatan. Ketiganya diamankan di tempat berbeda di wilayah Tangerang. Ketiganya mengaku melakukan tindakan tersebut karena ingin membubarkan balapan liar.
"Ketiganya, saat diperiksa motivasinya ingin membubarkan pelaku balap liar," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan di Mapolres Tangsel, Selasa (11/8/2020).
Baca Juga
Namun, motivasi tersebut bertolak belakang dengan kenyataan dan bukti di lapangan. Sebab, seluruh korban penembakan misterius adalah warga biasa yang kebetulan melintas di Jalan Raya Serpong.
Advertisement
"Tidak sesuai dengan fakta penyidikan yang didapat. Mereka (korban) bukan pelaku balap liar, tidak terlibat balap liar, tapi mereka masyarakat pengguna jalan," ujar Iman.
Bahkan, ada salah satu korbannya yang merupakan mahasiswa harus berakhir dengan operasi besar, lantaran peluru mimis yang disarangkan oleh pelaku, menembus dari punggung ke paru-paru.
Hingga saat ini, korban masih harus beristirahat total pascaoperasi besar yang dilakukan pada akhir bulan lalu.
Oleh karena itu, polisi masih akan terus mendalami kasus ini. "Oleh karenanya, ini terus kita gali dalam proses penyelidikan lanjutan," ujar Iman.
Sementara itu, polisi menyatakan, ada delapan lokasi penembakan yang dilakukan ketiga pelaku. Peran ketiganya pun berbeda-beda, sang saudara kembar Clerence Antonius (20), Christoper Antonius (20) berperan sebagai pengemudi dan juga penentu target atau korban. Sementara pelaku lain, yakni Evans Ferdinans (27), yang melakukan penembakan atau eksekutor.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cerita Korban
Pengendara motor yang melintasi Jalan Raya Serpong, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dibuat resah dengan teror penembakan oleh orang tak dikenal. Salah satu korbannya adalah Wilibrodus Obe (25).
Peristiwa penembakan terjadi di dekat Rumah Sakit Islam Asshobirin, pada Minggu 19 Juli 2020 sekitar pukul 00.30 WIB, saat hendak ke rumah saudaranya di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang.
"Saya bawa motor sendirian, saya mau ke tempat saudara. Kalau perasaan saya enggak ada yang ngikutin, karena saya putar balik enggak ada tanda-tanda yang ngikutin," ujar Obe, Senin (10/8/2020).
Tiba-tiba terdengar suara letusan, dan Obe merasa ada benda yang mengenai bagian punggungnya. Dia kaget dan sempat menepi sambil melihat situasi ke sekitar lokasi.Â
"Memang pas ditembak kaget. Cuma enggak kepikiran kalau itu tembakan. Jadi saya berhenti sebentar terus saya jalan terus, enggak ngerasa," ujar dia.
Obe hanya mengira dia menjadi korban pelemparan batu atau benda tumpul lainnya oleh orang iseng. Sampai di Legok, di rumah saudaranya, Obe mulai merasakan nyeri dan kaget terdapat bercak darah di bajunya.
"Tahu-tahunya sudah sampai tempat tujuan, baru terasa kalau sakit, ya nyeri gitu, keringatan. Saya merasa ada sesuatu di dalam gitu, saya minta lihatin pas dibuka bekas tembakan," ujarnya.
Setelah itu, Obe dirawat di rumah sakit dan mendapat penanganan medis hingga operasi besar. Dia pun mengaku masih dalam pemulihan akibat peristiwa penembakan tersebut
Advertisement