Polisi Tangkap 3 Pelaku Penembakan Misterius yang Resahkan Warga Tangsel

Ketiga pelaku adalah CA(19), CA (19), dan EV (27). Ketiganya diamankan di tempat berbeda di wilayah Tangerang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 10 Agu 2020, 23:24 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2020, 20:59 WIB
Penembakan misterius di Tangerang
Polisi menangkap pelaku penembakan misterius yang resahkan warga Tangsel. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap tiga pelaku penembakan misterius yang melukai lebih dari dua korbannya, Senin malam (10/8/2020).

"Iya sudah diamankan, malam ini kita berhasil menangkap tiga pelaku,"tutur Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Muharam Wibisono.

Ketiga pelaku penembakan adalah CA (19), CA (19), dan EV (27). Ketiganya diamankan di tempat berbeda di wilayah Tangerang.

Menurut Muharam, pelaku penembakan misterius itu ditangkap di lokasi berbeda, termasuk di antaranya di salah satu apartemen dan rumah. Pihaknya mengaku, juga masih melakukan pengembangan dari kasus tersebut.

"Barang bukti senjata yang digunakan telah kita amankan. Tentu itu menjadi bukti untuk menguatkan bahwa mereka pelakunya," kata Muharam.

Bikin Resah

Sebelumnya, pengendara motor yang melintasi Jalan Raya Serpong, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dibuat resah dengan teror penembakan oleh orang tak dikenal. Salah satu korbannya adalah Wilibrodus Obe (25).

Peristiwa penembakan terjadi di dekat Rumah Sakit Islam Asshobirin, pada Minggu 19 Juli 2020 sekitar pukul 00.30 WIB, saat hendak ke rumah saudaranya di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang.

Saya bawa motor sendirian, saya mau ke tempat saudara. Kalau perasaan saya enggak ada yang ngikutin, karena saya putar balik enggak ada tanda-tanda yang ngikutin," ujar Obe, Senin (10/8/2020).

Tiba-tiba terdengar suara letusan, dan Obe merasa ada benda yang mengenai bagian punggungnya. Dia kaget dan sempat menepi sambil melihat situasi ke sekitar lokasi. 

"Memang pas ditembak kaget. Cuma enggak kepikiran kalau itu tembakan. Jadi saya berhenti sebentar terus saya jalan terus, enggak ngerasa," ujar dia.

Obe hanya mengira dia menjadi korban pelemparan batu atau benda tumpul lainnya oleh orang iseng. Sampai di Legok, di rumah saudaranya, Obe mulai merasakan nyeri dan kaget terdapat bercak darah di bajunya.

"Tahu-tahunya sudah sampai tempat tujuan, baru terasa kalau sakit, ya nyeri gitu, keringatan. Saya merasa ada sesuatu di dalam gitu, saya minta lihatin pas dibuka bekas tembakan," ujarnya.

Setelah itu, Obe dirawat di rumah sakit dan mendapat penanganan medis hingga operasi besar. Dia pun mengaku masih dalam pemulihan akibat peristiwa penembakan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya