Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud Jumeri mengaku pihaknya belum menemukan klaster penyebaran Covid-19 yang bersumber dari sekolah.
"Sudah saya klarifikasi beberapa kejadian meninggalnya guru, sakitnya guru terkena infeksi Covid-19, mungkin juga peserta didik itu sebagian besar berasal dari luar jalur persekolahan, tetapi jalur masyarakat," katanya dalam webinar, Jumat (28/8/2020).
Baca Juga
Menurut Jumeri, penularan tersebut bisa saja lantaran sang guru menyambi profesinya sebagai pedagang. Sehingga terinfeksi dari aktivitas tersebut, bukan saat dia mengajar.
Advertisement
"Mungkin dia jadi pedagang, mungkin guru nyambi jadi pedagang kemudian dia ke sana ke mari terkena virus ini," jabarnya.
Jumari menerangkan, infeksi Covid-19 tersebut juga bisa saja dari tetangganya.
"Kami belum menemukan betul-betul klaster penyebaran Covid di sekolah. Saya tidak bermaksud lari dari tanggung jawab," ucap Jumeri.
Sebelum 4 Menteri
Ia mengaku, berdasarkan berbagai laporan yang ia terima, semua kasus Covid-19 yang menimpa guru dan peserta didik selama ini berasal dari kasus yang terjadi pada Maret hingga Agustus, yakni sebelum pemberlakuan SKB Empat Menteri soal pembukaan pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Ternyata ini memang akumulasi dari bulan Maret hingga Agustus yang belum terjadi di sekolah," katanya.
Advertisement