Lembaga Eijkman Segera Uji Coba Vaksin Merah Putih ke Hewan

Diharapkan awal tahun 2022 vaksin Merah Putih dapat diproduksi secara masal untuk masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Agu 2020, 20:58 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2020, 20:58 WIB
Jokowi Tinjau Fasilitas Produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menyampaikan, proses pengujian vaksin Merah Putih yang sedang diproduksi sebagai vaksin buatan dalam negeri akan siap diuji kepada hewan dalam dua sampai tiga bulan ke depan.

"Saat ini kami sedang menunggu ekspresi dari protein tersebut dalam bentuk antigen protein rekombinan itu. Dan nanti insya Allah dalam dua atau tiga bulan ke depan kami akan uji pada hewan," kata Amin dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Senin (31/8/2020).

Amin menjelaskan, target dua atau tiga bulan dalam melakukan pengujian terhadap hewan telah sesuai dengan target untuk vaksin yang sedang diteliti Eijkman selesai pada tahun 2021 sebagai uji klinis fase satu, dua, dan tiga.

"Sesuai dengan jadwal yang disepakati sebelumnya diharapkan pada bulan Februari atau Maret tahun 2021 kami sudah bisa memberikan sheet vaksinnya kepada Biofarma untuk kemudian proses uji klinis satu, dua, dan tiga. Walaupun demikian, kami berupaya untuk menghemat waktu untuk beberapa proses nanti secara paralel," jelasnya.

Sementara itu pada slide presentasi perkembangan vaksin Merah Putih yang disampaikan, diharapkan awal tahun 2022 vaksin Merah Putih dapat diproduksi secara masal untuk masyarakat.

Lebih Jauh, Amin menjelaskan, dalam proses pembuatan vaksin Merah Putih sejauh ini tidak ada kendala yang serius, semuanya masih sesuai dengan jadwal. Namun ada sedikit kendala terkait keterlambatan reagen dan pengadaan peralatan.

"Sebetulnya secara teknis hampir tidak ada kendala namun bila dikaitkan dengan proses pengadaan beberapa reagen dan juga beberapa pengadaan peralatan biasanya dalam dua minggu sudah diperoleh, tetapi baru enam sampai delapan minggu baru datang," ungkapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Terlambat Memulai

Sebelumnya, Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengakui pengembangan vaksin Covid-19 buatan Indonesia yang diberi nama Merah Putih membutuhkan waktu lama.

Sebab, pemerintah terlambat memberikan perintah kepada peneliti untuk mengembangkan vaksin. Menurut dia, seharusnya pengembangan Vaksin Merah Putih dimulai awal Januari 2020.

"Harus diakui bahwa kita start-nya terlambat. Kalau kita lihat negara lain Januari itu langsung bergerak," ujarnya dalam Talk Show Menanti Vaksin Covid-19, Sabtu (15/8/2020).

Amin menyebut, pemerintah baru membentuk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 pada Maret lalu. Sementara pengembangan vaksin Merah Putih baru dimulai April 2020.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya