Sandiaga Imbau Warga Saling Bantu agar Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

Sandiaga akibat adanya wabah Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pengeluaran keluarga semakin besar.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 23 Sep 2020, 22:05 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 22:05 WIB
Sandiaga
Politikus Gerindra yang juga pengusaha muda Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno mendorong pemerintah agar segera mengeksekusi program bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi.

"Yang harus menjadi prioritas adalah ekonomi keluarga dan ekonomi UMKM. Ekonomi keluarga harus mendapat perhatian jangan sampai nanti berujung pada krisis pangan dan krisis sosial," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Rabu (23/9/2020)

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebutkan, akibat adanya wabah Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pengeluaran keluarga semakin besar. Sementara pendapatan malah menurun akibat aktivitas yang dibatasi.

"Semakin sering di rumah ternyata kebutuhan keluarga bertambah. Nah ini yang membebani hidup kita. Tapi keluarga kita harus sikapi dengan bagaimana caranya untuk beradaptasi pada kenormalan baru," ungkapnya.

Sandiaga menyebutkan, walaupun pengeluaran dirasa semakin banyak. Namun justru angka inflasi malah minus. Bahkan Bank Indonesia (BI) memproyeksikan angka inflasi Juni 2020 minus 0,01 persen.

Disisi lain, walaupun pemerintah sudah mengendalikan harga komoditas pangan. Tapi saat ini daya beli masyarakat turun drastis. Sehingga permintaan pangan pun turun drastis, karena ekonomi sekarang adalah ekonomi berbasis kebutuhan.

"Kebutuhan kita, kesehatan kita, keselamatan kita, menjadi prioritas terutama keluarga akhirnya konsumsi rumah tangga turun secara drastis walaupun dirasakan biaya hidup kita naik," ujar Sandiaga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Saling Menguatkan

Lebih lanjut, Sandi juga mengingatkan pandemi ini akan mengakibatkan terjadinya krisis. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menebarkan satu peringatan bahwa ekonomi Indonesia kontraksinya bisa minus hingga 3%.

"Pemerintah mestinya mengeksekusi program di bidang perlindungan sosial realisasinya di bawah 30% atau di bawah 1% atau kesehatan di bawah 2% eksekusi program pemerintah harus lebih cepat dan harus menyentuh ekonomi keluarga," harapnya.

Pendiri Rumah Siap Kerja ini pun menghimbau masyarakat agar saling membantu agar bisa bertahan di tengah pandemi.

"Masyarakat harus saling menguatkan, fokus sekarang jangan kita pecah belah. Di tengah pandemi ini saatnya kita ulurkan tangan, bangkit di saat sulit, ekonomi kita prioritaskan, insya Allah kita akan menang melawan Covid-19,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya