Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta semua pihak mewaspadai munculnya gelombang kedua Covid-19. Terlebih, saat ini, Jokowi menyebut pengendalian Covid-19 dan masalah ekononomi di Indonesia sudah memberi sinyal ke arah lebih baik.
"Waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua (Covid-19), yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan," ujar Jokowi saat memberikan sambutan daa Pertemuan Tahunan Bank Indonesia secara virtual, Kamis (3/12/2020).
Dia meminta masyarakat tak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Mulai dari, memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan tak berkerumun.
Advertisement
"Kita harus tetap hati- hati, tidak boleh lengah, dan kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Menurut dia, masyarakat harus bergerak dan fokus untuk keluar dari pandemi Covid-19. Jokowi mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan program vaksinasi Covid-19 sebagai upaya mengakhiri pandemi di tanah air.
"Kita harus fokus untuk bergerak ke depan, fokus pada upaya-upaya untuk keluar dari pandemi. Mempersiapkan vaksin dan program vaksinasi dengan cermat agar kita bisa bangkit dan pulih dari pandemi," jelasnya.
Dia menilai upaya pemerintah sembilan bulan mengatasi dampak pandemi baik dari sektor kesehatan dan ekonomi mulai terlihat hasilnya. Di sektor kesehatan, Jokowi menyampaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini berada di angka 12,72 persen dimana lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 28,04 persen.
"Kemudian tingkat kesembuhan (Covid-19) juga semakin membaik, mencapai angka 84,02 persen. (Indonesia) Lebih baik dari angka kesembuhan rata-rata dunia sebesar 69,56 persen," kata dia.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menjaga Momentum Pertumbuhan
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional diklaim membaik, meski terkontraksi minus 3,49 persen pada kuartal III 2020. Namun, angka ini dinilai lebih baik dari kuartal II yang terperosok hingga minus 5,32 persen.
"Momentum pertumbuhan yang positif ini tentu harus terus kita jaga," tutur Jokowi.
Advertisement