Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, pernah mengalami perundungan saat masih anak-anak.
Menurut dia, ini bukan hanya didapati saat berada di Indonesia, tapi juga saat belajar di luar negeri.
Baca Juga
"Saya selalu orang yang kelihatannya beda dari teman-teman saya, baik di Indonesia saya mukanya beda, waktu saya ke New York ke middle school saya juga beda dan saya dapat lumayan intensif sih bullying," kata Nadiem Makarim di akun Instagramnya, Senin (14/12/2020).
Advertisement
Menurut dia, perundungan yang didapati banyak berupa verbal. Tapi kekerasan fisik juga sesekali pernah dialaminya.
"Tapi saat saya masuk asrama saya juga mendapat bullying fisik," jelas Nadiem Makarim.
Bahkan, dia pernah terpikiran untuk balas dendam. Namun, niat tersebut diurungkannya.
"Karena pengalaman di-bully itu, saya menyadari dalam diri saya juga ada inklinasi membalas dendam," kata Nadiem Makarim.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Trauma
Nadiem Makarim menuturkan, hal ini membuat trauma yang membekas di dalam dirinya.
Bahkan hingga saat ini, ia masih merasakan sisa trauma tersebut.
"Dan traumanya tuh tidak pernah hilang. Sampai hari ini tuh saya masih merasa trauma itu dan mungkin ingin membuktikan orang-orang yang mem-bully saya itu mereka salah gitu loh," kata dia.
Advertisement