UI Izinkan Pusat Studi Jepang Disulap Jadi Tempat Isolasi OTG di Kota Depok

Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan, kapasitas tempat tidur bagi pasien tanpa gejala sebanyak 40 buah dengan delapan tenaga kesehatan.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 26 Des 2020, 22:07 WIB
Diterbitkan 26 Des 2020, 18:46 WIB
Pusat Studi Jepang Jadi Tempat Isolasi OTG di Kota Depok
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana saat di temui di Terminal Jatijajar. (Foto:Liputan6/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Meningkatnya penyebaran Covid-19 di Kota Depok, Pemerintah Kota (Pemkot) tengah berkoordinasi dengan BNPB dan Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan penambahan tempat isolasi mandiri bagi pasien kategori Orang Tanpa Gangguan (OTG). 

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dadang Wihana mengatakan, Universitas Indonesia sudah memberikan izin untuk penggunaan Guest House Pusat Studi Jepang (PSJ) dijadikan lokasi pasien OTG warga Depok.

Menurut dia, perlu dilakukan pemisahan khususnya pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

 "Apabila terdapat warga melakukan isolasi mandiri di rumah, namun tempatnya kurang memungkinkan dapat menggunakan PSJ," ujar Dadang, Sabtu (26/12/2020).  

Dadang menjelaskan, PSJ UI memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 40 buah. PSJ ditunjang dengan delapan tenaga kesehatan yang bersiaga selama 24 jam. Apabila warga ingin melakukan isolasi mandiri di PSJ dapat berkoordinasi dengan puskesmas setempat. 

"Kami juga menyiapkan makan dan minum dan sarana fasilitas lainnya untuk pasien OTG," jelasnya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tes PCR

Selain menambah tempat untuk pasien OTG, sambung Dadang, Pemerintah Kota Depok sedang meningkatkan kemampuan tes, khususnya tes PCR yang saat ini mampu mencapai ratusan dalam sehari. 

"Saat ini untuk tes PCR kami mampu melakukan penanganan sampel hingga 400 per hari," tutup Dadang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya