SMRC: 55 Persen Masyarakat Menilai Korupsi Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

Saiful mengatakan, penilaian warga terkait angka korupsi tidak terlepas dari sejumlah kasus yang telah dibongkar oleh KPK. Seperti halnya kasus korupsi di dua kementerian, yaitu kementerian sosial dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

oleh Ika Defianti diperbarui 29 Des 2020, 16:27 WIB
Diterbitkan 29 Des 2020, 16:27 WIB
Juliari Batubara
Menteri Sosial Juliari Batubara digiring petugas usai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12/2020). Juliari Batubara yang menyerahkan diri resmi ditahan KPK atas dugaan menerima suap terkait pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Kementerian Sosial. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC Sirojudin Abbas menyatakan mayoritas masyarakat menilai korupsi  saat ini banyak terjadi di Indonesia. 

Kata dia, masyarakat menilai korupsi saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

"Sekitar 55 persen menilai korupsi sekarang semakin banyak dibanding tahun lalu, sementara yang menilai korupsi semakin sedikit 13 persen, dan yang menilai sama saja 26 persen," kata Saiful dalam keterangan tertulis, Selasa (29/12/2020). 

Dia menyatakan penilaian warga tersebut tidak terlepas dari sejumlah kasus yang telah dibongkar oleh KPK. Seperti halnya kasus korupsi di dua kementerian. 

"Dugaan kasus korupsi di Kementerian Sosial dan Kementerian Perikanan tampaknya menyumbang bagi penilaian negatif warga tentang korupsi di Indonesia," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Optimis Perekonomian Tahun Depan

Ilustrasi Korupsi
Ilustrasi (Istimewa)

Sementara itu, kata Sirojudin, mayoritas masyarakat optimistis dengan ekonomi nasional tahun depan. Yakni sebanyak 53 persen menilai adanya perbaikan yang lebih baik. 

"Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk 15 persen dan yang menyatakan tidak ada perubahan 22 persen," jelasnya.

Hal tersebut berdasarkan hasil Survei SMRC dilakukan pada 23-26 Desember 2020 melalui wawancara melalui telepon terhadap 1.202 responden yang dipilih secara random. Margin of error survei diperkirakan +/-2,9 persen. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya