Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC Sirojudin Abbas menyatakan mayoritas masyarakat menilai korupsi saat ini banyak terjadi di Indonesia.Â
Kata dia, masyarakat menilai korupsi saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Â
"Sekitar 55 persen menilai korupsi sekarang semakin banyak dibanding tahun lalu, sementara yang menilai korupsi semakin sedikit 13 persen, dan yang menilai sama saja 26 persen," kata Saiful dalam keterangan tertulis, Selasa (29/12/2020).Â
Advertisement
Dia menyatakan penilaian warga tersebut tidak terlepas dari sejumlah kasus yang telah dibongkar oleh KPK. Seperti halnya kasus korupsi di dua kementerian.Â
"Dugaan kasus korupsi di Kementerian Sosial dan Kementerian Perikanan tampaknya menyumbang bagi penilaian negatif warga tentang korupsi di Indonesia," ucapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Optimis Perekonomian Tahun Depan
Sementara itu, kata Sirojudin, mayoritas masyarakat optimistis dengan ekonomi nasional tahun depan. Yakni sebanyak 53 persen menilai adanya perbaikan yang lebih baik.Â
"Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk 15 persen dan yang menyatakan tidak ada perubahan 22 persen," jelasnya.
Hal tersebut berdasarkan hasil Survei SMRC dilakukan pada 23-26 Desember 2020 melalui wawancara melalui telepon terhadap 1.202 responden yang dipilih secara random. Margin of error survei diperkirakan +/-2,9 persen.Â
Advertisement