Polri Bentuk Virtual Police Awasi Media Sosial

Kabareskrim Polri mengatakan, tugas dari virtual police adalah mengawasi konten yang bertebaran di dunia maya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Feb 2021, 19:55 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 19:54 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta - Kabareskrim Polri Komjen Agus Adrianto menyampaikan, pihaknya mulai menjalankan program virtual policeĀ atau polisi virtual sebagai salah satu target capaian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di 100 hari pertama masa jabatannya.

"Nanti ada virtual police itu tugasnya patroli siber," tutur Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).

Agus menjelaskan, tugas dari virtual police adalah mengawasi konten yang bertebaran di dunia maya. Saat ada yang bersinggungan dengan konsekuensi hukum maka petugas akan memberikan peringatan.

"Akan memberikan warning kepada akun tersebut untuk ini, informasi bahwa yang Anda upload mengandung pasal-pasal misalnya ujaran kebencian, mohon segera dihapus," jelas dia.

Jika masih membandel, lanjut Agus, petugas akan melakukan proses penyelidikan hingga penyidikan terhadap pengelola akun.

"Mudah-mudahan harapan bapak Kapolri untuk mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan ini bisa kita laksanakan," Agus menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Listyo Sigit Akan Gandeng Influencer untuk Sukseskan Program Virtual Police

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Dok Humas Polri)

Sebelumnya, Listyo SigitĀ Prabowo menyatakan akan menggandeng influencer untuk menyukseskan program virtual police. Program ini untuk menguatkanĀ partisipasi masyarakatĀ dalam informasi di ruang siber.Ā 

Dia mengatakan, program tersebut mengkampanyekan etika bermedia sosial yang baik di era digital. Nantinya, para influencer itu juga akan mengedukasi masyarakat Indonesia agar bisa menggunakan media sosial dengan memperhatikan keamanan data diri.

"Pembelajaran melibatkan masyarakat dan influencer yang mempunyai followers cukup banyak untuk berikan edukasi tentang bagaimana beretika dan berbudaya yang baik dalam penggunaan media sosial," kata Listyo SigitĀ saat Fit and Proper Test Calon Kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu 20 Januari 2021.

Dengan jumlah pengikut atau followers yang banyak itu,Ā ListyoĀ berharap para influencer bisa lebih mudah menyadarkan masyarakat akan pentingnya literasi media digital dalam era 4.0 ini.

Sigit menjelaskan, virtual police berbeda dengan cyber police. Cyber police, kata dia, lebih mengarah pada penegakan hukum terkait dunia digital. Namun, virtual police berperan pada edukasi masyarakat. Seperti tujuan utamanya yakni untuk mengkampanyekan literasi digital.

ā€œMasyarakat mengenalnya cyber police, nah kalau virtual police akan lebih mengarah pada edukasi bagaimana beretika dan berbudaya yang baik dalam bermedia sosial," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya