Ma'ruf Amin: Perkawinan Harus Dipersiapkan dengan Matang, Baik Fisik dan Mental

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, perkawinan merupakan hal penting bagi pria maupun wanita. Menurut dia, perkawinan berpengaruh besar pada perjalanan hidup seseorang di masa selanjutnya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Mar 2021, 13:21 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 13:21 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Biro Pers Sekretariat Wapres)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Biro Pers Sekretariat Wapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, perkawinan merupakan hal penting bagi pria maupun wanita. Menurut dia, perkawinan berpengaruh besar pada perjalanan hidup seseorang di masa selanjutnya.

"Perkawinan menjaga keberlanjutan kehidupan umat manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya," kata Ma'ruf saat membuka seminar bertema Pendewasaan Usia Perkawinan Untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kamis (18/3/2021).

Ma'ruf meyakini, perkawinan yang dipersiapkan secara matang memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam menciptakan kehidupan keluarga harmonis dan bahagia. Sebaliknya, perkawinan tanpa persiapan dan perencanaan yang matang umumnya membawa dampak tidak baik pada kehidupan keluarga tersebut.

"Pernikahan harus didasari keikhlasan, tanggung jawab dan ketentuan hukum syariah serta hukum positif, memahami petunjuk agama dan negara serta memiliki bekal pengetahuan agar pernikahann sesuai memiliki kesiapan untuk memiliki keturunan serta rumah tangga yang sejahtera," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Matangkan Mental

Ma'ruf menegaskan, hal paling utama untuk disiapkan sebelum perkawinan ialah kematangan kedua calon mempelai. Khususnya, kematangan mental terkait dengan pengetahuan dan kesadaran terhadap hak dan kewajiban sebagai suami/istri untuk melaksanakan perkawinan dan hidup bersama membina sebuah keluarga.

"Jadi kemampuan dimaksud janganlah dimaknai secara kuantitatif semata, tetapi harus dimaknai secara kualitatif. Artinya, kemampuan di sini harus dimaknai dengan adanya kematangan individu secara fisik dan mental (istitoah)," Ma'ruf menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya