Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, Rabu (31/8/2022), Fraksi PKS DPR RI menyelenggarakan Grand Final Lomba Baca Teks Proklamasi Mirip Suara Presiden Soekarno Session ke-5 Tahun 2022.
Acara yang diselenggarakan dalam rangka peringatan HUT RI ke-77 ini mengangkat tema 'Saatnya Menjadi Proklamator Muda Indonesia' tersebut diikuti oleh finalis dari 20 Provinsi se-Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut, Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Aljufri manyampaikan pidato kebangsaan yang membakar semangat para peserta yang hadir dengan menyampaikan dua pesan.
"Pertama, jadikan proklamasi kemerdekaan sebagai ikrar kebangsaan untuk terus menjaga dan memajukan Indonesia. Indonesia memang telah merdeka, tapi tidak pernah berhenti berjuang. Anak muda harus menjadi pejuang-pejuang masa kini dalam berbagai bidang," ujar Salim melalui keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).
Yang kedua, lanjut dia, jadikan proklamator, para pejuang, dan pendiri republik sebagai teladan dalam mengisi peran-peran pembangunan saat ini.
"Tiga karakter yang menonjol dari proklamator dan pendiri bangsa kita, pertama sebagai tokoh pemersatu bangsa. Kedua, sebagai tokoh dengan jiwa dan pemikiran yang besar tentang Indonesia bahkan dunia. Dan, ketiga sebagai tokoh yang melakukan perubahan besar bagi bangsa Indonesia," ucap Salim.
Menteri Sosial RI 2009-2014 ini berpesan agar generasi muda mewarisi jiwa, pemikiran, dan semangat tersebut.
"Jadilah proklamator muda Indonesia. Anak muda adalah generasi emas Indonesia yang harus mengambil peran-peran kepemimpinan karena anak muda selalu mengambil peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia," jelas Salim.
Â
PKS Terus Bangkitkan Semangat Nasionalisme
Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam sambutannya mengapresiasi konsistensi Fraksi PKS dalam membangkitkan semangat nasionalisme melalui berbagai event dan lomba-lomba kebangsaan.
"Hal ini membuktikan bahwa PKS selalu terdepan dalam menjaga NKRI dengan selalu mengingatkan pesan kebangsaan dari proklamator dan para pendiri bangsa. Jas Merah, kata Bung Karno. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Ada juga pesan lain, Jas Hijau, jangan pernah melupakan jasa-jasa ulama. Selain itu, ada Jas Muda, jangan pula melupakan jasa pemuda dalam sejarah bangsa," ungkap Syaikhu.
Menurut dia, Indonesia merdeka atas kontribusi banyak pihak. Banyak elemen bangsa yang berjuang dan bersatu padu mengesampingkan perbedaan yang ada.
"Semangat inilah yang harus ditangkap generasi muda saat ini. Semangat juang dan kontribusi untuk bangsa dengan cara saling kerjasama dan berkolaborasi," tandas Syaikhu.
Â
Advertisement
PKS Komitmen Kokohkan Nilai Kebangsaan
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menambahkan, Fraksi PKS berkomitmen untuk terus mengokohkan nilai-nilai kebangsaan, agar generasi bangsa cinta tanah airnya dan tidak lepas dari sejarah bangsanya. Ada Lomba Baca Teks Proklamasi, Pidato Biografi Tokoh Bangsa, Karya Tulis Kebangsaan, Lomba Baca Kitab Kuning, dan lain-lain.
"Generasi muda adalah masa depan bangsa Indonesia yang akan melanjutkan estafeta kepemimpinan nasional. Mengambil teladan dari proklamator kita, generasi muda harus menjadi pemimpin yang menyatukan bangsa dan bukan yang memecah belah, menebar hoaks dan fitnah, untuk mengambil keuntungan pribadi," terang Jazuli.
"Bung Karno, Bung Hatta, dan para pendiri bangsa susah payah menyatukan Indonesia. Mereka menyadari bahwa bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku, budaya, agama dan golongan ini tidak akan bisa merdeka jika tidak bersatu. Maka, jangan sampai generasi sekarang mengkhianati semangat persatuan tersebut," jelas dia.