5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung dan Nganjuk

Tim Densus 88 Antiteror Polri pada Selasa, 30 Maret 2021, menangkap terduga teroris NM di Tulungagung dan LAM di Nganjuk, Jawa Timur.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 31 Mar 2021, 16:54 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 16:54 WIB
Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi Penangkapan. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris. Kali ini, adalah NM (44) yang ditangkap pada Selasa, 30 Maret 2021 di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Terduga teroris NM tersebut dibekuk tim Densus 88 saat jalan-jalan keluar rumah bersama istri dan kedua anaknya.

"Iya tadi saya dikontak dari kepolisian meminta ada perangkat sebagai saksi. Sebab saya ada di luar kota," ujar Kepala Desa Tenggur, Tulungagung Samsul seperti dikutip dari Antara.

Dan rupanya, tak hanya di Tulungagung, tim Densus 88 juga menangkap terduga teroris lainnya di Nganjuk, Jawa Timur.

"Benar telah dilakukan penangkapan terhadap dua terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri dibantu jajaran Polda Jatim pada hari Selasa 30 Maret 2021 di dua lokasi, yang pertama di Tulungagung dan kedua di Nganjuk," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, di Surabaya, Rabu (31/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Gatot, satu orang terduga teroris berinisial LAM itu ditangkap dengan barang bukti yang disita di antaranya satu buku fiqih jihad.

"Dari hasil informasi yang kami terima, kedua teroris tersebut merupakan jaringan kelompok radikal JAD (Jamaah Ansharut Daulah)," kata Gatot.

Berikut fakta-fakta terkait tim Densus 88 Antiteror Polri yang kembali melakukan penangkapan terduga teroris dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ditangkap di Tulungagung saat Bersama Istri dan Anak

Ilustrasi – Polisi berjaga usai penangkapan terduga teroris di Karanglewas, Banyumas. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Polisi berjaga usai penangkapan terduga teroris di Karanglewas, Banyumas. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap NM (44), terduga teroris pada Selasa, 30 Maret 2021 di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Terduga teroris tersebut dibekuk tim Densus saat jalan-jalan keluar rumah bersama istri dan kedua anaknya.

Saat dilakukan penggeledahan di rumah NM, polisi berhasil menemukan dua pucuk senjata api, delapan butir peluru aktif, satu selongsong peluru, sepucuk senjata tajam dan paspor.

"Iya tadi saya dikontak dari kepolisian meminta ada perangkat sebagai saksi. Sebab saya ada di luar kota," ujar Kepala Desa Tenggur, Tulungagung Samsul seperti dikutip dari Antara.

 

Tangkap Juga di Nganjuk

Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/Abdillah)

Selain di Tulungagung, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris lainnya di Nganjuk pada hari yang sama.

"Benar telah dilakukan penangkapan terhadap dua terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri dibantu jajaran Polda Jatim pada hari Selasa 30 Maret 2021 di dua lokasi, yang pertama di Tulungagung dan kedua di Nganjuk," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, di Surabaya, Rabu (31/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Gatot menjelaskan di daerah Tulungagung diamankan seorang terduga teroris berinisial NMR sekitar pukul 14.30 WIB di Desa Buntaran, Kecamatan Rejo, Tulungagung.

"Dari terduga teroris yang diamankan itu, diamankan juga beberapa barang bukti di antaranya dua pucuk senjata api rakitan," ujarnya.

Kemudian di Nganjuk berhasil diamankan satu orang terduga teroris berinisial LAM dengan barang bukti yang disita di antaranya satu buku fiqih jihad.

 

Jaringan JAD dan Lakukan Amaliah

Ilustrasi Tangkap Teroris
Ilustrasi Tangkap Teroris (Liputan6.com/M.Iqbal)

Menurut Gatot, terduga teroris NM dan LAM merupakan jaringan kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Dari hasil informasi yang kami terima, kedua teroris tersebut merupakan jaringan kelompok radikal JAD," ucap dia.

Gatot mengungkapkan, motif dari kedua terduga teroris tersebut adalah untuk melakukan Amaliah dan saat ini masih dilakukan pengembangan dan pendalaman oleh Densus 88 Mabes Polri bersama jajaran Polda Jatim.

"Kegiatan tersebut merupakan wujud kehadiran negara di tengah masyarakat. Imbauan kami khusus untuk masyarakat Jatim diharapkan tetap menjalankan kegiatannya seperti biasa dan tetap tenang. Sama-sama menjaga Kamtibmas," papar Gatot.

Dikonfirmasi apa ada indikasi melakukan Amaliyah di Jatim, Gatot mengatakan, kalau yang diterima ini beda dengan yang penangkapan sebelumnya, selebihnya nanti akan disampaikan Bidhumas Mabes Polri.

"Iya, keduanya indikasinya melakukan Amaliyah di Jatim," terang dia.

 

Diduga Berkaitan dengan Bom Gereja Katedral Makassar

Penjagaan Ketat Gereja Katedral Makassar Pasca Ledakan Bom
Petugas polisi berjaga di dekat sebuah gereja tempat ledakan meledak di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan diduga bom terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021). (AP Photo/Yusuf Wahil)

Disinggung apakah afiliasi dengan bomber Makassar di Gereja Katedral, Gatot menjawab bahwa kaitannya ada dengan di Makassar.

Namun dia menegaskan, dari barang bukti yang diamankan dan siapa mereka, semuanya masih didalami.

"Teman-trman Densus 88 dan Polda Jatim masih melaksanakan kegiatan di lapangan. Kaitannya dengan bom Makassar, nanti akan dijelaskan lebih lanjut karena masih dalam pendalaman lagi," jelas Gatot.

 

Terduga Teroris Tulungagung NM di Mata Mertua

Aksi Serangan Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Terduga teroris berinisial NM yang ditangkap di wilayah Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diketahui sering keluar rumah seharian, dari pagi hingga malam hari.

"Jadi, kesempatan ada di rumah itu cuma malam atau pagi gitu, kalau ada urusan di sana. Tapi, kadang-kadang juga kalau ada urusan siang atau sore sekalian, dia ke sana," tutur ayah mertua NM, Abu Umar, dikutip dari Antara.

Abu Umar mengaku tidak tahu-menahu kegiatan menantunya itu. Ia hanya tahu bahwa NM punya pekerjaan di Blitar, serta memiliki unit dump truck yang dioperasikan temannya.

Dalam keseharian, terduga teroris NM dikenal baik. Interaksi dengan mertuanya sangat normal tanpa ada indikasi NM menjalani ajaran menyimpang, apalagi terpapar radikalisme dan terorisme.

Buktinya, kata Abu Umar, menantunya NM juga selalu hadir setiap kali ada undangan kenduri yang menjadi tradisi muslim Jawa tradisional.

"Kesehariannya dia santai. Sama mertua juga biasa guyon, dengan tetangga juga," tutup dia.

Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah

Infografis Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya