AMSI Terima 2.725 Paket Suplemen, Didistribusikan ke 21 Provinsi

Menurut Ketua AMSI Wenseslaus Manggut, pada saat bencana pandemi Covid-19, media diminta bekerja lebih keras, karena kebutuhan informasi meningkat lebih cepat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Apr 2021, 19:33 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 19:25 WIB
Ketua AMSI Wenseslaus Manggut
Ketua AMSI Wenseslaus Manggut

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut bersyukur atas diterimanya 2.725 paket suplemen dari Pyridam Farm. Paket suplemen tersebut untuk didistribusikan ke media anggota AMSI di 21 provinsi.

Wenseslaus menyampaikan, media dituntut tetap melakukan tugas memberikan informasi. "Agar publik dapat bertindak tepat saat pandemi," kata dia saat sambutan penyerahan suplemen yang berlangsung secara virtual, Rabu (7/4/2021).

Menurut Wenseslaus, pada saat bencana pandemi Covid-19, media diminta bekerja lebih keras, karena kebutuhan informasi meningkat lebih cepat. Karena itu AMSI berpikir agar awak media anggota tetap aman selama di lapangan, harus tetap perhatikan suplemen, selain juga menjaga protokol kesehatan.

"Terlebih situasi saat ini, situasi di masyarakat sudah seperti normal. Treatment perlindungan untuk jurnalis perlu dilakukan lebih tinggi," kata Wenseslaus.

Sementara itu, Direktur Pyridam Farma dr. Widjanarko Brotosaputro menyampaikan, bantuan suplemen diberikan sebagai bentuk dukungan pada media dari industri farmasi.

"Industri farmasi sangat terbantu oleh media. Media memberikan support dengan memberikan penjelasan, pencerahan ke masyarakat, dan meluruskan informasi yang keliru selama pandemi,” kata Widjanarko.

PT Pyridam Farma Tbk adalah perusahaan farmasi dengan bisnis utama berupa produksi dan/atau distribusi obat-obatan moderen dan tradisional serta distribusi alat kesehatan seperti alat laboratorium dan juga PCR test kits.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jaga Kesehatan Tubuh

Seremonial penyerahan bantuan ini dirangkai dengan diskusi kesehatan 'Hidup Sehat di Era New Normal Menuju Herd Immunity. 

Dalam paparannya, Widjanarko menjelaskan, kekebalan kelompok atau herd immunity untuk memutuskan rantai dari penularan. Kekebalan kelompok bisa terwujud jika sebagian besar populasi telah terlindungi, di antaranya melalui imunisasi.

"Herd immunity diperlukan agar kelompok rentan yang tidak bisa mendapatkan vaksin tetap aman dan terjaga kesehatannya. Contohnya lanjut usia yang tidak bisa keluar rumah, orang dengan gangguan jiwa, atau kelompok rentan lainnya, termasuk anak-anak," jelas Widjanarko.

Widjanarko menyarankan, agar selama pandemi ini masyarakat perlu lebih menjaga kesehatan tubuh makan-makanan sehat (eat well), lebih banyak bergerak (move more), mengurangi stress (stress less), dan berbagi kasih dengan yang lain (love more).

"Aktivitas fisik yang mudah dengan jalan kaki dan mengurangi makan-makanan dari karbohidrat olahan serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah," kata Widjanarko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya