Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengajak berbagai pihak dan unsur berkolaborasi menghadapi bencana alam.
"Kami sadar tidak mungkin melakukan ini (mitigasi bencana) secara sendirian. Karenanya, kami selalu berupaya melakukannya dengan pendekatan kolaboratif dengan strategi pentahelix," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tulis, Kamis (15/4/2021).
Baca Juga
Sebelumnya, Dwikorita juga menemui Walikota Batu Dewanti Rumpoko dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto. Kunjungan Dwikorita ke Malang Raya tersebut juga dalam rangka sosialisasi dan survei dampak gempa bumi 6,1 M yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya pada Sabtu (10/4/2021) .
Advertisement
Strategi yang dimaksud adalah melibatkan lima unsur kunci, yaitu pemerintah, swasta, masyarakat dan organisasi keagamaan, perguruan tinggi/ akademisi, dan media. Sementara kolaborasi yang dimaksud yaitu membangun kesadaran bersama antara kelima unsur tersebut bahwa Indonesia adalah negara rawan bencana, sehingga perlu disiapkan secepatnya langkah-langkah mitigasi yang tepat
Dengan memiliki pemahaman yang sama soal mitigasi bencana antara seluruh unsur tersebut, menurut Dwikorita, berbagai upaya pencegahan dan strategi dalam menghadapi bencana di tiap daerah dapat diterapkan dengan baik sehingga bisa menekan potensi timbulnya korban saat bencana.
"BMKG terus berupaya menyajikan data secara cepat, tepat dan akurat terkait potensi kebencanaan. Kami harap data-data tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meminimalkan potensi kerugian akibat bencana," ujarnya.
Â
Saksikan Video Piliihan Berikut Ini:
Upaya Mitigasi BMKG
Dwikorita menjelaskan, selama ini BMKG sendiri aktif melakukan upaya mitigasi dengan masyarakat melalui forum Sekolah Lapang Gempa (SLG) dan Sekolah Lapang Nelayan (SLN). Melalui kedua forum tersebut BMKG membangun komunikasi dua arah terkait berbagai potensi bencana yang ada di wilayah para peserta forum.
"Selama ini SLG dan SLN ini cukup efektif dalam penyebarluasan berbagai informasi dari BMKG kepada masyarakat. Kedua forum ini melengkapi berbagai kanal komunikasi yang sudah dibangun BMKG untuk menyebarluaskan informasi kebencanaan," paparnya.
Namun demikian, tambah Dwikorita, berbagai data tersebut akan menjadi mubazir jika tidak dibarengi dengan ketersediaan sarana dan prasarana mitigasi pendukung. Maka dari itu, Ia berharap seluruh pihak dan pemangku kepentingan dapat bersama-sama bahu-membahu dalam menghadapi berbagai bencana yang mengancam Indonesia.
Â
Advertisement