Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, hari ini, Jumat (30/4/2021).
Pertemuan ini dilakukan di rumah kediaman Megawati di jalan Teuku Umar, Jakarta. Adapun ini terungkap dalam unggahan Yaqut Cholil di akun Instragramnya.
Baca Juga
Dia mengungkapkan, dalam pertemuan dengan Megawati menceritakan soal kebangsaan. Menurutnya pengalaman wanita yang menjadi presiden wanita pertama Indonesia itu kaya akan pengalaman
Advertisement
"Bu Mega dengan asam garam pengalamannya menceritakan bagaimana dinamika bernegara sejak Bung Karno hingga situasi kontemporer. Berjam-jam pun hanya terasa sebentar. Pengalaman memang guru terbaik. Terima kasih Bu," kata Yaqut seperti dikutip dalam akun Instagramnya.
Dia mengatakan Indonesia yang memiliki keragaman harus dijaga. Tidak hanya itu, Yaqut juga menilai tidak ada yang sebanding untuk menggantinya.
"Indonesia yang kaya dengan keragaman ini harus dijaga bersama. Tidak ada sesuatu pun yang sebanding untuk menggantinya," kata Yaqut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri Lain
Sebelum Yaqut, Menteri Pendidikan dan Ristek Nadiem Makarim mengunggah pertemuan dirinya bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melalui akun Instragramnya.
Pertemuan Nadiem dengan pucuk pimpinan tertinggi partai yang mengkaderisasi Presiden Jokowi tersebut berlangsung selama dua jam pada Selasa 20 April 2021. Pertemuan dilakukan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
"Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau," tulis Nadiem di akun media sosialnya.
Melalui keterangan, Megawati pun langsung menjelaskan pertemuannya dengan Nadiem. Pertemuan tersebut tidak berlangsung empat mata. Turut hadir mendampingi, antara lain Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona Laoly, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan juga Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto.
Megawati memastikan pertemuan itu mendiskusikan pendidikan Pancasila sebagai materi pembelajaran, bukan membahas reshuffle kabinet.
"Selain sebagai dasar dan ideologi negara kita, Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia, sehingga kalau menurut saya mata pelajaran Pancasila itu wajib masuk dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang," kata Megawati dalam keterangan tertulis diterima, Rabu (21/4/2021).
Reporter: Intan Umbari/Merdeka.com
Advertisement