Menkes Budi: Banyak Forkopimda Kejar Zona Hijau dengan Mengurangi Testing

Ia meminta para kepala daerah bisa lebih agresif melakukan testing dan tidak takut dengan angka kasus covid-19 yang meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2021, 03:30 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 03:30 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menemukan adanya pihak dari forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) yang mengurangi jumlah testing harian untuk mengejar zona hijau. Hal itu disampaikan Budi saat memberikan sambutan dalam launching gebyar vaksinasi Covid-19 dalam siaran virtual, Selasa (18/5/2021).

"Banyak Forkopimda karena mengejar hijau, kuning, merah, oranye, mereka pengennya hijau. Testing disedikitkan, itu (kasus covid-19) bisa meledak," katanya.

Terlebih saat ini muncul kasus baru. Sebab itu Ia meminta para kepala daerah bisa lebih agresif melakukan testing dan tidak takut dengan angka kasus covid-19 yang meningkat.

"Apalagi munculnya virus baru, Kita harus lebih agresif testing supaya tahu virus corona ada di mana," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kasus Tinggi Tidak Masalah

Budi juga sudah meminta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk tidak menegur kepala daerah yang kasus konfirmasinya tinggi. Sebab dengan temuan yang masif dan dibarengi dengan penelusuran kontak akan membuat sebaran kasus Covid-19 terpantau lebih baik.

"Saya sudah bilang ke Pak Presiden, 'jangan pernah menegur kepala daerah kalau kasus konfirmasinya tinggi, tapi tegur kepala daerah kalau positivity rate tinggi'. Karena itu pasti kurang testing," katnya.

"Kasus tinggi enggak apa-apa, pastinya banyak orang-orang sakit bisa menular dan rakyat kita bisa wafat. Lebih baik angkanya seperti apa, daripada intelnya rendah sehingga tidak terkontrol," tambahnya.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya