Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan beberapa pihak terkait turun langsung dalam penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Seperti diketahui, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Kudus per Sabtu 5 Juni 2021 mencapai 1.413 orang. Sigit pun meminta jajarannya untuk terus menekan penyebaran Covid-19.
Baca Juga
"Langkah manajemen kontijensi, Polda buat supervisi dari pejabat ke Polres. Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala sesuai dengan zonasi yang sudah ditentukan," ujar Sigit seperti dalam keterangannya, Senin, 7 Juni 2021.
Advertisement
Selain itu, dia pun memastikan penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus akan terus dilakukan.
Kepolisian, kata Sigit, saat ini telah mengerahkan 8 water cannon sejak lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Kota Kretek. Water cannon dikerahkan untuk melakukan penyemprotan di wilayah kota.
"Water Cannon berjalan 3 hari sekali di Kabupaten Kudus untuk melakukan penyemprotan Disinfektan. Dengan cara pola berjalan sesuai dengan arah," terang Sigit.
Berikut sederet pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Turut Prihatin dengan Kasus Covid-19 di Kudus
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengaku prihatin atas meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kudus. Dia mengatakan, okupansi tempat tidur isolasi dan ICU di Kudus telah melebihi 90 persen.
"Hal ini memang menjadi perhatian kami, dengan ketersediaan tempat tidur di 7 rumah sakit di Kabupaten Kudus yang semakin menipis dari 393 tempat tidur isolasi sudah terisi 359 tempat tidur (91%). Sementara ruang ICU dari jumlah 41 tempat tidur sudah terisi 38 tempat tidur (92%)," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu, 6 Juni 2021.
Hal itu disampaikan Listyo Sigit saat bertandang ke Kudus bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPB Ganip Warsito terkait membludaknya kasus Covid-19 di kabupaten tersebut.
Â
Advertisement
Minta Seluruh Pihak Berkolaborasi Tangani Covid-19
Menurut Sigit, Kabupaten Kudus saat ini dalam kondisi yang kurang baik. Kondisi bakal memburuk jika kasus konfirmasi positif tidak bisa dibendung.
Oleh karena itu, Listyo meminta semua instansi berkolaborasi menangani Covid-19 di Kabupaten Kudus dengan harapan kasus infeksi Corona hilang di Kabupaten Kudus.
"Masalah Covid-19 merupakan tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah, TNI ataupun Polri saja. Tetapi hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memutus mata rantai Covid-19, karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, oleh karena itu kita semua harus bergerak bersama," ucap dia.
Listyo menyinggung peran serta masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19. Minimal saling mengingatkan untuk disiplin terhadap protokol kesehatan yaitu 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan).
Â
Terjunkan Water Cannon
Sigit memastikan penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus terus dilakukan. Kepolisian, kata dia, saat ini telah mengerahkan 8 water cannon sejak lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Kota Kretek. Water cannon dikerahkan untuk melakukan penyemprotan di wilayah kota.
"Water Cannon berjalan 3 hari sekali di Kabupaten Kudus untuk melakukan penyemprotan Disinfektan. Dengan cara pola berjalan sesuai dengan arah," terang Sigit.
Penyemprotan, untuk menyehatkan situasi, memberikan wawasan kepada masyarakat dan PPKM Mikro harus lebih maksimal dalam penangan Covid-19 di Kudus.
"Jika masih kurang kita akan tambah lagi water Canon," tambah Sigit.
Â
Advertisement
Instruksikan Kapolda Turun Tangan dan Brimob Berjaga
Pembatasan kegiatan masyarakat, dilakukan dengan melakukan pengetatan kegiatan warga. Masyarakat diminta tertib menerapkan dua hari di rumah saja polisi menjaga permukiman penduduk.
Sigit mengaku telah memerintah Kapolda Jawa Tengah lebih fokus menangani enam desa yang terpapar Covid-19.
Di setiap desa, Polri menerjukan satu SSK pasukan Brimob menjaga. Sehingga, tidak ada warga yang keluar kemanapun selama isolasi mandiri dilakukan.
"Selain itu, semua pasukan baik dari Babinsa, Bahbinkamtibmas, Bataliyon dan Brimob serta tenaga kesehatan, semuanya kita Floting di Kabupaten Kudus. Dengan harapan Kabupaten Kudus kembali normal, target kita Covid-19 harus hilang dari Kabupaten Kudus," ucap dia.
Â
Siapkan Manajemen Kontijensi
Sigit meminta jajarannya untuk terus menekan penyebaran Covid-19. Hal ini seiring munculnya klaster besar di Kudus dan Bangkalan, serta terjadi kenaikan di sejumlah daerah.
"Langkah manajemen kontijensi, Polda buat supervisi dari pejabat ke Polres. Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala sesuai dengan zonasi yang sudah ditentukan," kata dia seperti dalam keterangannya, Senin, 7 Juni 2021.
Dia juga berharap, dalam rangka menekan Covid-19, bisa melakukan tracing dan menyediakan swab antigen.
"Bagi warga yang positif Swab Antigen dilakukan test Swab RT-PCR per 5 hari baik yang gejala maupun OTG. Hal itu untuk menghindari penyebaran virus corona ke orang lain," kata Sigit.
Â
Advertisement
Siapkan Lokasi Perawatan
Sigit juga berharap hasil tes PCR Covid-19 bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan pengujian di labotarium dan mobil RT-PCR.
"Yang tadinya 3-5 hari menjadi kurang lebih 1-2 hari," ucap mantan Kabareskrim Polri itu.
Setelah diketahui positif Covid-19, masyarakat bisa melakukan isolasi mandiri atau dirujuk ke rumah sakit. Untuk Jawa Tengah sendiri, jika ada yang ingin melakukan isolasi, bisa ke tempat yang sudah disiapkan.
Listyo membeberkan beberapa lokasi yang disediakan yakni di Asrama Haji Donoyudan dengan 800 tempat tidur. Apabila dilokasi itu penuh, maka warga yang positif bakal dievakuasi ke Gedung Diklat Srondol dengan kapasitas 300 tempat tidur, kediaman Wali Kota 200 tempat tidur, dan Gedung Islamic Center 150 tempat tidur.
"Evakuasi yang saat ini melaksanakan isolasi mandiri di rumah digeser ke Asrama Haji Donoyudan sebagai rujukan isoma pusat di Jateng dengan alokasi 800 tempat tidur, dilengkapi tenaga kesehatan dan penjagaan ketat dari TNI-Polri," jelas Listyo.
Â
(Cinta Islamiwati)
Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19
Advertisement