Kasus Covid-19 di Pasar Kelapa Dua Tangerang Bertambah Jadi 40 Orang

Hendra memastikan, operasioanal Pasar Kelapa Dua tersebut sudah kembali beroperasi secara normal sejak kemarin, Kamis (17/6/2021).

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 18 Jun 2021, 11:25 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2021, 11:21 WIB
FOTO: Varian Baru COVID-19 Ditemukan di Indonesia
Aktivitas petugas di Rumah Karantina COVID-19 Hotel Yasmin, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (17/6/2021). Variant of concern (VOC) diyakini menular lebih cepat hingga memperberat gejala COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penularan Covid-19 di Pasar Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang kembali bertambah. Sebelumnya ada 25 orang yang positif, kini bertambah 15 pedagang lagi dan menjadi 40 orang.

"Ada 15 lagi pedagang (Pasar Kelapa Dua) yang positif Covid-19. Total jadi 40," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Jumat (18/6/2021). 

40 pasien tersebut didapatkan setelah Satgas Covid-19 melakukan tracing kepada 387 pedagang Pasar Kelapa Dua. Semua pasien baru tersebut berstatus orang tanpa gejala (OTG). 

"Semuanya masih diisolasi," sambungnya. 

Namun, dia memastikan kalau pasar tersebut sudah kembali beroperasi secara normal sejak kemarin, Kamis (17/6/2021).

"Sebab sebelumnya, saat ditutup, pasar disemprot disinvektan selama dua hari berturut-turut, jadi kemarin sudah boleh beroperasi," katanya.

Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 25 pedagang di Pasar Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, positif Covid-19. Keesokan harinya selama tiga hari, pasar ditutup operasionalnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Meningkat karena Pemudik Bandel

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui saat ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa daerah, terutama empat provinsi di Pulau Jawa. Menurutnya, lonjakan kasus imbas dari arus mudik Lebaran 2021.

Muhadjir menyebut, banyak masyarakat yang masih nekat pulang ke kampung halaman selama masa pelarangan mudik.

"Sebagian akibat arus balik mudik karena banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa Covid-19, kemudian menciptakan kluster keluarga," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Kamis (17/6/2021).

Selain mudik, ada beberapa klaster penyebaran yang menyebabkan kenaikan kasus Covid-19. Misalnya, acara keluarga, pesta pernikahan, dan ziarah kubur.

"Ini wilayah-wilayah yang sekarang menjadi pusat penyebaran Covid-19 akibat kluster ziarah," ujarnya.

Khusus di Jawa Barat, Muhadjir menyampaikan, pemerintah provinsi telah menetapkan status siaga satu waspada Covid-19 untuk wilayah Bandung Raya. Hal itu akibat lonjakan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.

Dia pun meminta kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya yang berada di wilayah Bandung Raya untuk lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan. Terlebih, Menteri Kesehatan telah mengumumkan adanya varian baru Covid-19 yang berasal dari India dan masuk ke Indonesia.

"Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin perkembangan Covid-19 akan tidak terkendali," ucap Muhadjir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya