Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah secara signifikan.
Per data Minggu (18/7/2021), terdapat penambahan 44.721 orang dinyatakan positif Corona berdasarkan laporan yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Sehingga, total akumulatifnya di Indonesia 2.877.476 orang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 sampai kini.
Advertisement
Sedangkan penambahan kasus sembuh pada hari ini bertambah 29.264 orang. Di Indonesia sampai saat ini, total akumulatif terdapat 2.261.658 pasien sudah berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara itu, angka kasus meninggal dunia ada penambahan 1.093 orang pada hari ini. Dengan begitu, sebanyak 73.582 orang di Indonesia meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Sabtu 17 Juli 2021, pukul 14.00 WIB hingga hari ini pada jam yang sama.
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Doa Bersama Secara Virtual Jelang Wukuf di Arafah Berharap Covid-19 Berakhir
Jelang pelaksaan wukuf di arafah, Majelis Ahlul Hidayah pimpinan Nusron Wahid akan menggelar doa bersama secara virtual pada Minggu 18 Juli 2021. Dalam acara ini, berdoa agar pandemi Covid-19 di Indonesia bisa berakhir.
Nantinya doa bersama juga akan dihadiri secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Nusron menyebut, acara yang dihelat menjelang hari Arafah dengan tema 'Badai Covid-19 Pasti Berlalu: Indonesia Sehat dan Ekonomi Bangkit' ini sengaja diadakan menjelang pelaksaan wukuf di Arafah agar Sang Pencipta dapat segera mengabulkan permohonan.
"Menjelang wukuf semua doa-doa dikabulkan, kita panjatkan doa supaya Indonesia sehat, diselamatkan dari pandemi Covid-19 dan ekonomi segera bangkit," ujar Nusron dalam keterangannya, Minggu (18/7/2021).
Di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 ini, mantan Ketua Umum GP Ansor itu berharap Indonesia segera terbebas dari virus yang telah mengakibatkan pulihan ribu rakyat Indonesia meninggal dunia.
Nusron mengatakan, semua pihak menginginkan dan berharap Indonesia kembali dalam keadaan sehat dan aktivitas ekonomi bangkit seperti sedia kala.
Karenanya, Airlangga yang juga Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional berkenan hadir dan mengikuti acara ini. Ketua Umum Partai Golkar itu sekaligus sebagai Mustasyar Aam majelis yang dipimpin Nusron Wahid.
"Karena mematuhi kebijakan PPKM Darurat, nantinya para peserta yang bergabung dalam acara istigasah (doa) dan Salawat Nariyah hadir secara virtual," kata Nusron.
Lokasi pusat acara yang dihadiri tidak lebih dari 5 orang dilaksanakan dari kediaman Nusron Wahid di Kebagusan, Jakarta Selatan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Nusron mengungkapkan, dalam acara tersebut akan dihadiri secara virtual oleh 33 uama dari seluruh Tanah Air. Dalam acara itu juga nantinya akan diisi dengan pembacaan Salawat Nariyah sebanyak 111.111 kali.
Alasan memilih membaca Salawat Nariyah, kata Nusron karena keutamaan dari salawat itu dapat menghadirkan jalan keluar dari setiap masalah yang sulit dipecahkan.
"Nariyah ini untuk kita menghadapi masalah sebagaimana kutipan arti bait Nariyah, curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan," kata anggota Komisi VI DPR RI itu.
Â
Advertisement
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.
Total Vaksin Covid-19 dan Target Herd Immunity
Advertisement