Dinsos Kabupaten Bekasi Siapkan 6.300 Paket Sembako untuk Warga Isoman

Proses pendistribusian bansos nantinya berdasarkan data Puskesmas yang diberikan ke kepala desa, dengan diketahui pihak kecamatan.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 24 Jul 2021, 02:22 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 02:22 WIB
FOTO: Bansos Bahan Makanan untuk Warga Isolasi Mandiri di Bogor
Petugas menata bansos berupa bahan pangan untuk didistribusikan kepada warga terpapar COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah di Gedung Wanita, Kota Bogor, Jumat (9/7/2021). Setiap harinya, bonsos dibagikan kepada warga melalui keluarahan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Sosial Kabupaten Bekasi tengah menyiapkan bantuan sosial (bansos) sebanyak 6.300 paket sembako dengan total anggaran sekitar Rp 1,8 miliar. Seluruh bansos nantinya akan disalurkan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Paket sembako yang akan diberikan, yakni berupa beras, minyak goreng, gula pasir, mi instan, dan sarden, dengan total sekitar Rp 270 ribu per kepala keluarga (KK).

"Pengajuan itu Rp 1,8 miliar dan akan kita belanjakan ke Bulog dengan paket sembako untuk isolasi mandiri. Per paketnya itu kurang lebih Rp 270 ribu, jadi yang akan kita dapatkan sekitar 6.300 paket," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Wahyudin, Jumat (23/7/2021).

Ia menjelaskan, setiap warga yang menjalani isoman berhak mendapatkan bantuan tersebut. Proses pendistribusian bansos nantinya berdasarkan data Puskesmas yang diberikan ke kepala desa, dengan diketahui pihak kecamatan.

"Setelah itu diajukan ke Dinas Sosial, jadi tak bisa ujug-ujug," ujar Endin.

Selain itu, lanjut dia, penyaluran bansos juga akan diprioritaskan bagi wilayah zona merah penyebaran Covid-19.

"Misalnya zona merah yaitu Cikarang Selatan, ya kita kasih lagi. Atau ada satu desa terkena lockdown, ya kita penuhi bantuannya," jelasnya.

Menurutnya, penyaluran bansos hanya akan berdasarkan pengajuan desa. Karena itu pihaknya berharap setiap desa bisa mengajukan bansos jika ada warganya yang menjalani isoman.

"Ada contoh Desa Satria Jaya, katanya tidak mendapatkan bansos dari pemda atau pusat, padahal permohonannya tidak pernah sampai ke sini. Kita kan penyalurannya berdasarkan permohonan, sebab yang harus dipertangungjawabkan by name by addres," paparnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sesuai Kebutuhan Lapangan

Endin menambahkan, tambahan anggaran bansos sebesar Rp 1,8 miliar yang diajukan, sudah disesuaikan dengan hitungan dua minggu dari masa PPKM lanjutan.

"Kita melihat daripada kebutuhan permintaan. Nah, kita dengan Bulog komitmen yang harus diutamakan komoditi kualitas, kemudian kebutuhan kita," ucapnya.

Di samping itu, Dinsos Kabupaten Bekasi juga memastikan penyaluran anggaran bansos akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

"Misalnya saja, jika kebutuhan paket sembako sekitar 3.000 paket, maka sisa akan dikembalikan ke kas pemerintah daerah," tandas Endin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya