Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Metro Tangerang untuk mengusut tuntas dugaan praktik sunat Bantuan Sosial Tunai (BST) atau bansos tunai. Hal ini terkait kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menemukan adanya pemotongan dana BST di Kota Tangerang.
"Pemerintah Kota Tangerang menegaskan, tidak akan mentolerir apabila ada oknum baik di tingkat RT RW PSM maupun Aparatur Sipil Negara Pemkot Tangerang, yang melakukan perbuatan pungutan liar kepada masyarakat dalam penyaluran bantuan sosial di Kota Tangerang," tutur Arief, Kamis (29/7/2021).
Arief juga menegaskan, meminta warga yang merasa bansosnya langsungnya disunat dan dipotong demi alasan apapun oleh oknum-oknum tertentu, untuk segera melaporkannya ke kepolisian.
Advertisement
"Jika ada yang mengetahui atau mengalami adanya tindakan tersebut silakan dilaporkan ke pihak berwajib, tidak perlu takut. Apapun jenis bantuannya baik BST, BPNT maupun PKH, jika mengalami pungli silakan laporkan," kata dia.
Arief juga menekankan Pemkot Tangerang juga telah meminta jajaran kepolisian dan juga Kejaksaan Negeri untuk menindak tegas para pelaku pungli yang merugikan masyarakat khususnya penerima bansos.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sidak Risma
Dalam sidak yang dilakukan Mensos Risma, dia menemukan adanya warga Tangerang penerima bansos yang dipotong oleh pendamping di wilayah Kecamatan Karang Tengah. Risma pun sempat naik pitam saat mengetahuinya.
"Kamu dananya dipotong oleh siapa? Sebut namanya, ada polisi di sini yang siap menindaklanjuti," katanya pada penerima bansos.
Warga tersebut mengungkapkan, saat itu ada yang memintanya uang Rp 50 ribu agar bisa cair, meski akhirnya bantuan itu tetap sampai ke dirinya.
"Ada orang saya dimintai uang tunai Rp 50 ribu. Tapi sampe sih bantuannya ke saya, awalnya emang agak ribet, bolak-balik gitu," kata dia bercerita kepada Risma.
Advertisement