Jokowi: Angka Covid di Pulau Jawa Mulai Melandai, di Luar Jawa Gantian Naik

Jokowi menyebut kondisi di Rumah Sakit Wisma Atlet juga sudah melandai. Hal tersebut terlihat dari keterisian tempat tidur sudah mencapai angka 38%.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Jul 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 10:28 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut kasus penularan Covid-19 mulai menurun secara perlahan setelah adanya PPKM darurat yang dilanjutkan PPKM Level 3 dan 4. Menurutnya PPKM mampu mengerem pelan-pelan penyebaran Covid-19.

“Keputusan yang sangat berat PPKM darurat karena tidak ada cara lain selain itu, karena melompat kasusnya. Alhamdulillah sekarang bisa kita rem meskipun turunnya pelan-pelan, tapi bisa kita rem,” kata Jokowi pada acara Pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) Tahun 2021, Jumat (30/7/2021)

Jokowi menyebut kondisi di Rumah Sakit Wisma Atlet juga sudah melandai. Hal tersebut terlihat dari keterisian tempat tidur sudah mencapai angka 38%.

“Tadi pagi juga sudah ngecek di Wisma Atlet misalnya yang dulu hampir 90 persen, pagi tadi saya cek angka keterisian tempat tidur di angka 38 persen, dulunya 90 persen hampir penuh ini juga patut kita syukuri,” ungkapnya.

Selain itu, angka-angka penularan di Pulau Jawa menurutnya juga mengalamai penurunan. Namun, ia mengakui angka penularan justru meninggi di luar Jawa.

“Saya melihat angka angka tadi di wilayah Pulau Jawa mulai melandai turun pelan-pelan, tapi yang di luar Jawa gantian naik, Ini lah memang varian delta penularannya sangat cepat sekali,” tandasnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tak Pilih Lockdwon

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan pemerintah tidak memilih lockdown seperti negara lain untuk megatasi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian virus delta.

Jokowi mengatakan, Indonesia harus mengatasi masalah kesehatan namun tetap menjalankan sisi ekonomi meski secara perlahan.

“Virus corona ini akan selesai kapan? WHO pun belum bisa memprediksi juga. Sekali lagi kita ini selalu yang kita jalankan adalah sisi kesehatannya bisa kita tangani tapi sisi ekonominya pelan-pelan harus dijalankan. Enggak bisa kita tutup lockdown seperti negara lain,” kata Jokowi dalam acara Pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) Tahun 2021, Jumat (30/7/2021).

Jokowi menjelaskan bahwa pengertian lockdown adalah menutup akses secara total. Padahal, lanjutnya, penerapan PPKM yang semi lockdown saja sudah menimbulkan banyak protes.

“Lockdown artinya tutup total, kemarin PPKM Darurat kan semi lockdown, itu masih semi saja saya masuk kampung, saya masuk ke daerah semuanya menjerit untuk dibuka. Saya kira bapak ibu juga sama, mengalami hal yang sama. Kalau lockdown bisa kita bayangkan,” katanya.

Apalagi, adanya penerapan lockdown pun menurutnya tidak langsung menjamin lonjakan kasus cepat selesai. “Saya masuk kampung, masuk ke daerah semuanya menjerit minta dibuka (PPKM). Saya kira bapak ibu megalami yang sama. Itu juga belum bisa menjamin dengan lockdown permasalahan bisa selesai,” katanya.

Jokowi kembali menyebut bahwa penerapan PPKM darurat memang harus dilakukan meskipun itu keputusan yang berat. Namun, ia meminta pengusaha mikro tetap semangat bekerja meskipun omzet yang menurun mencapai 75 persen.

“Bapak ibu semuanya harus bekerja keras semuanya dalam kondisi seperti ini bertahan dengan sekuat tenaga. Kita masih berproses menuju vaksinasi 70 persen yang kita harapkan nanti insya allah akhir tahun ini bisa kita selesaikan kalau sudah 75 persen paling tidak daya tular virus ini agak terhambat kalau sudah tercapai kekebalan komunal atau herd immunity ambil berjalan akhir tahun ini,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya